Kajian ini mengeksplorasi konsep dasar jihad dalam Islam, bagaimana ideologi ini hidup dan berkembang dalam masyarakat Aceh, serta bagaimana maknanya mengalami pergeseran dari masa perlawanan kolonial hingga era kontemporer. Jihad, yang semula bermakna perang suci (jihād fī sabīlillāh) dalam melawan kolonialisme, mengalami perubahan makna seiring dengan dinamika sosial, politik, dan budaya di Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan berdasar kepada sumber primer berupa teks klasik, dokumen sejarah, serta ekspresi budaya yang
berkaitan dengan jihad (lagu-lagu bertemakan jihad serta berita media massa) serta didukung dengan sumber sekunder terkait. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiolinguistik yang diperkuat dengan teori semantik analisis untuk menguraikan pergeseran makna Jihad dari masa ke masa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jihad pada masa kolonial berfungsi sebagai legitimasi religius dalam perjuangan melawan penjajahan sebagai kewajiban suci (jihād fī sabīlillāh). Pada periode berikutnya, konsep ini tetap hidup dan berkembang dalam konteks perjuangan politik, termasuk dalam konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang menggunakan narasi jihad sebagai semangat perlawanan terhadap ketidakadilan struktural. Memasuki era kontemporer, makna jihad mengalami pergeseran yang lebih luas ke dalam perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperjuangkan hak-hak keislaman dalam sistem hukum dan pemerintahan, serta mempertahankan nilai-nilai budaya dan religius dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi. Konsep jihad yang bersifat fleksibel dan terus berkembang sebagai bagian dari identitas masyarakat Aceh ini menjadi inspirasi dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, keadilan, dan
perdamaian. Warisan perjuangan ini bukan sekadar catatan sejarah, tetapi juga menegaskan bahwa semangat perjuangan yang diwariskan oleh leluhur Aceh tetap relevan dan dapat diadaptasi untuk menghadapi tantangan zaman. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat terus menggali dan mengembangkan wawasan mengenai peran nilai-nilai sejarah ini dalam membentuk identitas dan masa depan Aceh yang lebih baik.

TS2506

TS SPI 2506

Perpustakaan FAH (Tesis SPI)

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan

• Full Text

Share :