Resistensi Musisi Indonesia Terhadap Kebijakan Pemerintah Orde Baru Studi Kasus Perlawanan Iwan Fals Tahun 1979-1997
Desty Sri Lestari - Personal Name
Johan Wahyudi - Personal Name
Kebijakan dalam bidang seni dan budaya yang disampaikan oleh
pemerintah Orde Baru di awal kepemimpinannya adalah membuka kembali
kebebasan serta keluasan masyarakat Indonesia untuk mengekspresikan diri
dalam bidang seni dan budaya selama tidak bertentangan dengan Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN). Segala macam bentuk tradisi dan seni seperti
aliran musik rock atau tari-tarian mulai tumbuh kembali setelah sebelumnya
mengalami pembatasan di era Orde Lama. Sayangnya, kebijakan pemerintah
Orde Baru ini dalam praktiknya tidak bertahan lama karena pada akhirnya
nasib dari kebebasan berekspresi ini mulai dibatasi kembali bahkan tak jarang
para seniman harus mengalami pencekalan, salah satunya adalah Iwan Fals.
Iwan Fals yang dikenal sebagai musisi yang gemar mengkritik pemerintah
lewat lagunya bahkan lagunya dianggap sebagai sebuah simbol perlawanan.
Dengan melihat latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perlawanan seperti apa yang ada pada lagu-lagu Iwan Fals dan apa
kaitannya dengan pencekalan, pembatasan hingga teror yang ia alami sebagai
musisi di era Orde Baru.Penelitian ini memfokuskan pada kajian dalam lagu
Galang Rambu Anarki, Sarjana Muda, Bongkar, dan Surat Buat Wakil Rakyat.
Adapun metode yang digunakan adalah metode historis dengan pendekatan
sosiologis dan dengan konsep teori resistensi yang dikemukakan oleh James
C. Scott. Hasil dari penelitian ini adalah resistensi yang ada pada lagu-lagu
Iwan Fals termasuk ke dalam kategori resistensi tertutup. Resistensi tertutup
ini ditemukan dalam lagu yang berjudul Galang Rambu Anarki, Sarjana Muda,
Bongkar, dan Surat Buat Wakil Rakyat. Adapun resistensi yang hadir dalam
lagu-lagu tersebut adalah adalah resistensi dalam bidang ekonomi dan
resistensi dalam bidang politik. Dengan hadirnya lagu-lagu Iwan Fals yang
dianggap mampu mewakili keresahan yang terjadi di tengah masyarakat saat
itu, secara tidak langsung menjadikan lagu tersebut sebagai alat resistensi
terhadap pemerintah Orde Baru yang didasarkan pada adanya keinginanan
masyaarakat untuk memiliki pemimpin yang memihak pada kesejahteraan rakyatnya. Adapun munculnya pencekalan atau pembatasan yang diterima
oleh Iwan Fals bukan merupakan dampak dari isi resistensi yang perjuangkan
oleh Iwan Fals melalui lagu-lagunya, melainkan berupa reaksi/respon
pemerintah atas kekhawatirannya akan basis massa para pendengar lagulagunya yang berpotensi melahirkan resistensi yang lebih besar yaitu resistensi
terbuka berupa demonstrasi.
pemerintah Orde Baru di awal kepemimpinannya adalah membuka kembali
kebebasan serta keluasan masyarakat Indonesia untuk mengekspresikan diri
dalam bidang seni dan budaya selama tidak bertentangan dengan Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN). Segala macam bentuk tradisi dan seni seperti
aliran musik rock atau tari-tarian mulai tumbuh kembali setelah sebelumnya
mengalami pembatasan di era Orde Lama. Sayangnya, kebijakan pemerintah
Orde Baru ini dalam praktiknya tidak bertahan lama karena pada akhirnya
nasib dari kebebasan berekspresi ini mulai dibatasi kembali bahkan tak jarang
para seniman harus mengalami pencekalan, salah satunya adalah Iwan Fals.
Iwan Fals yang dikenal sebagai musisi yang gemar mengkritik pemerintah
lewat lagunya bahkan lagunya dianggap sebagai sebuah simbol perlawanan.
Dengan melihat latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perlawanan seperti apa yang ada pada lagu-lagu Iwan Fals dan apa
kaitannya dengan pencekalan, pembatasan hingga teror yang ia alami sebagai
musisi di era Orde Baru.Penelitian ini memfokuskan pada kajian dalam lagu
Galang Rambu Anarki, Sarjana Muda, Bongkar, dan Surat Buat Wakil Rakyat.
Adapun metode yang digunakan adalah metode historis dengan pendekatan
sosiologis dan dengan konsep teori resistensi yang dikemukakan oleh James
C. Scott. Hasil dari penelitian ini adalah resistensi yang ada pada lagu-lagu
Iwan Fals termasuk ke dalam kategori resistensi tertutup. Resistensi tertutup
ini ditemukan dalam lagu yang berjudul Galang Rambu Anarki, Sarjana Muda,
Bongkar, dan Surat Buat Wakil Rakyat. Adapun resistensi yang hadir dalam
lagu-lagu tersebut adalah adalah resistensi dalam bidang ekonomi dan
resistensi dalam bidang politik. Dengan hadirnya lagu-lagu Iwan Fals yang
dianggap mampu mewakili keresahan yang terjadi di tengah masyarakat saat
itu, secara tidak langsung menjadikan lagu tersebut sebagai alat resistensi
terhadap pemerintah Orde Baru yang didasarkan pada adanya keinginanan
masyaarakat untuk memiliki pemimpin yang memihak pada kesejahteraan rakyatnya. Adapun munculnya pencekalan atau pembatasan yang diterima
oleh Iwan Fals bukan merupakan dampak dari isi resistensi yang perjuangkan
oleh Iwan Fals melalui lagu-lagunya, melainkan berupa reaksi/respon
pemerintah atas kekhawatirannya akan basis massa para pendengar lagulagunya yang berpotensi melahirkan resistensi yang lebih besar yaitu resistensi
terbuka berupa demonstrasi.
Ketersediaan
SS23010 | SKR SPI 23010 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 23010
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2023
Deskripsi Fisik
xiv, 83 hlm, 25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Desty Sri Lestari
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas