Relasi Islam Dan Orde Baru: Studi Tentang Muhammadiyah Dan Asas Tunggal Pancasila 1982-1985
Faisal Maarif - Personal Name
Tulisan ini membahas mengenai bagaimana respons Muhammadiyah terhadap kebijakan Asas Tunggal Pancasila masa Orde Baru. Hal ini menarik lantaran hubungan yang terjadi antara Ormas Islam dan pemerintah di saat ini mengalami dinamika yang cukup kuat. Ada yang cenderung akomoatif namun kritis, serta ada juga yang menolak sama sekali terkait beberapa kebijakan yang dikeluarkan.
Dalam pemelitian ini, dibahas di dalamnya terkait bagaimana hubungan Muhammadiyah dan pandangannya mengenai Pancasila. Menjelaskan juga latar belakang dikeluarkannya Asas Tunggal Pancasila oleh Orde Baru, serta berbagai respons umat Islam terhadap Asas Tungal Pancasila.
Secara metodolagis, penulis menggali sumber dari buku-buku dan arsip/dokumen, terutama dokumen-dokumen Muhammadiyah. Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan salah seorang anggota tim perumus Anggaran Dasar dan anggota Tanwir Muhamamadiyah. Penulis menggunakan teori Politik Alokatif dalam menganalisa data dan semua info yang terhimpun.
Dalam tulisan ini, penulis menemukan bahwa Muhammadiyah memandang Pancasila sebagai sebuah kesepakatan seluruh bangsa yang menjadi dasar ideologi dalam bernegara. Kesimpulan dari tulisan ini, menunjukan bahwa Muhammadiyah menerima Asas Tunggal pancasila melalui proses panjang, yaitu (1) melakukan komunikasi politik dengan pemerintah, DPR, serta ormas-ormas Islam, (2) melakukan pembahasan yang panjang dan mendalam oleh Tim Perumus, di sidang Tanwir dan Muktamar.
Dalam pemelitian ini, dibahas di dalamnya terkait bagaimana hubungan Muhammadiyah dan pandangannya mengenai Pancasila. Menjelaskan juga latar belakang dikeluarkannya Asas Tunggal Pancasila oleh Orde Baru, serta berbagai respons umat Islam terhadap Asas Tungal Pancasila.
Secara metodolagis, penulis menggali sumber dari buku-buku dan arsip/dokumen, terutama dokumen-dokumen Muhammadiyah. Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan salah seorang anggota tim perumus Anggaran Dasar dan anggota Tanwir Muhamamadiyah. Penulis menggunakan teori Politik Alokatif dalam menganalisa data dan semua info yang terhimpun.
Dalam tulisan ini, penulis menemukan bahwa Muhammadiyah memandang Pancasila sebagai sebuah kesepakatan seluruh bangsa yang menjadi dasar ideologi dalam bernegara. Kesimpulan dari tulisan ini, menunjukan bahwa Muhammadiyah menerima Asas Tunggal pancasila melalui proses panjang, yaitu (1) melakukan komunikasi politik dengan pemerintah, DPR, serta ormas-ormas Islam, (2) melakukan pembahasan yang panjang dan mendalam oleh Tim Perumus, di sidang Tanwir dan Muktamar.
Ketersediaan
SS19099 | SKR SPI 19099 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 19099
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2019
Deskripsi Fisik
iv, 76 Hlm, 25 Cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Faisal Maarif
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas