Peran K.H. Ahmad Chatib Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Di Banten Tahun 1945-1949
Wahyudin Arief - Personal Name
Imam Subchi - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang peran K.H. Ahmad Chatib dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Banten tahun 1945-1949. K.H. Ahmad
Chatib merupakan ulama kharismatik yang mampu menggerakkan kaum ulama,
pemuda, jawara, dan TNI untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui
perang gerilya. Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah
bagaimana usaha-usaha K.H. Ahmad Chatib dalam menggerakkan dan memimpin
lapisan masyarakat Banten untuk melakukan perang gerilya. Untuk menjawab
permasalahan tersebut, dalam penelitian ini digunakan metode sejarah pada
umumnya, yaitu heuristik, kritik sumber, interprestasi, dan historiografi. Sedangkan
untuk teori, penulis menggunakan landasan teori gerakan sosial dengan pendekatan
perubahan sosial yang dikemukakan oleh Anthony Giddens.
Temuan dalam penelitian ini adalah pertama, K.H. Ahmad Chatib merupakan
ulama kharismatik yang pernah memimpin gerakan pemberontakan komunis
Banten tahun 1926, dimana pemberontakan itu mempunyai semangat kuat anti
kolonial dan anti priayi, sehingga ia amat dipercayai oleh rakyat Banten. Kedua,
K.H. Ahmad Chatib merupakan mantan komandan batalyon PETA pada masa
pendudukan Jepang, sehingga ia mempunyai dasar teknik berperang. Ketiga, ketika
terjadi Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947, ia mampu mengendalikan
perekonomian Banten meskipun daerah itu di blokade secara ketat. Disamping itu,
semangat juang K.H. Ahmad Chtaib dalam mempertahankan kemerdekaan
ditunjukan ketika terjadi Agresi Militer Belanda II, yaitu ketika tentara Belanda
memasuki wilayah Banten pada tanggal 23 Desember 1948, K.H. Ahmad Chatib
berhasil memimpin dan mengajak kaum ulama, pemuda, jawara, dan TNI untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perang gerilya
mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Banten tahun 1945-1949. K.H. Ahmad
Chatib merupakan ulama kharismatik yang mampu menggerakkan kaum ulama,
pemuda, jawara, dan TNI untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui
perang gerilya. Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah
bagaimana usaha-usaha K.H. Ahmad Chatib dalam menggerakkan dan memimpin
lapisan masyarakat Banten untuk melakukan perang gerilya. Untuk menjawab
permasalahan tersebut, dalam penelitian ini digunakan metode sejarah pada
umumnya, yaitu heuristik, kritik sumber, interprestasi, dan historiografi. Sedangkan
untuk teori, penulis menggunakan landasan teori gerakan sosial dengan pendekatan
perubahan sosial yang dikemukakan oleh Anthony Giddens.
Temuan dalam penelitian ini adalah pertama, K.H. Ahmad Chatib merupakan
ulama kharismatik yang pernah memimpin gerakan pemberontakan komunis
Banten tahun 1926, dimana pemberontakan itu mempunyai semangat kuat anti
kolonial dan anti priayi, sehingga ia amat dipercayai oleh rakyat Banten. Kedua,
K.H. Ahmad Chatib merupakan mantan komandan batalyon PETA pada masa
pendudukan Jepang, sehingga ia mempunyai dasar teknik berperang. Ketiga, ketika
terjadi Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947, ia mampu mengendalikan
perekonomian Banten meskipun daerah itu di blokade secara ketat. Disamping itu,
semangat juang K.H. Ahmad Chtaib dalam mempertahankan kemerdekaan
ditunjukan ketika terjadi Agresi Militer Belanda II, yaitu ketika tentara Belanda
memasuki wilayah Banten pada tanggal 23 Desember 1948, K.H. Ahmad Chatib
berhasil memimpin dan mengajak kaum ulama, pemuda, jawara, dan TNI untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perang gerilya
Ketersediaan
SS19012 | SKR SPI 19012 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 19012
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2019
Deskripsi Fisik
ix. 55 hlm.ilus.25.cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Wahyudin Arief
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas