Khat "al-Qalb" li Hasan al-Mas`ud (Dirasah simiyulujiyyah)
Ema Rosmayanti - Personal Name
Didin Sirojudin - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan makna hati dalam
Kaligrafi karya Hassan Massoudy. Adapun metode yang saya gunakan dalam
penelitian ini adalah adalah metode kualitatif dengan metode pustaka dan teori
semiotik Rolan Barthes. Kesimpulan dari penelitin ini adalah: Pertama, “hati”
ditampilkan oleh Hassan Massoudy dalam kaligrafinya dengan berbagai macam
warna, bentuk dan kata, seperti kelopak bunga, gelombang musik, mata, padang
pasir, menara, sayap-sayap, gelombang pasir, garis lurus, garis tidak lurus dan
lain-lain. Maknanya adalah bahwa substansi hati itu selalu berbolak balik dan
tidak ada yang tetap, tetapi bagaimanapun kehendaknya, ketidak mapanannya dan
ketidak tetapannya hati, dia tetap harus menuju kepada kebenaran, kesempurnaan,
yakni kepada Allah Swt., Tuhan YME. Kedua, “hati” adalah sumber nilai
kemanusiaan dan kebenaran dengan segala dinamikanya. Sekarang kebanyakan
manusia sudah melupakan identitas “hati” di tengah kemajuan teknologi dan
globalisasi dan sebagainya. Jalan untuk mendekati dan menyentuh hati adalah
hanya melalui rasa dan perasaan seperti musik, cinta, rasa maaf dan lainnya,
bukan dengan logika. Kemudian “hati” yang ‘selamat’ akan tercemin lewat kedua
mata.
Kaligrafi karya Hassan Massoudy. Adapun metode yang saya gunakan dalam
penelitian ini adalah adalah metode kualitatif dengan metode pustaka dan teori
semiotik Rolan Barthes. Kesimpulan dari penelitin ini adalah: Pertama, “hati”
ditampilkan oleh Hassan Massoudy dalam kaligrafinya dengan berbagai macam
warna, bentuk dan kata, seperti kelopak bunga, gelombang musik, mata, padang
pasir, menara, sayap-sayap, gelombang pasir, garis lurus, garis tidak lurus dan
lain-lain. Maknanya adalah bahwa substansi hati itu selalu berbolak balik dan
tidak ada yang tetap, tetapi bagaimanapun kehendaknya, ketidak mapanannya dan
ketidak tetapannya hati, dia tetap harus menuju kepada kebenaran, kesempurnaan,
yakni kepada Allah Swt., Tuhan YME. Kedua, “hati” adalah sumber nilai
kemanusiaan dan kebenaran dengan segala dinamikanya. Sekarang kebanyakan
manusia sudah melupakan identitas “hati” di tengah kemajuan teknologi dan
globalisasi dan sebagainya. Jalan untuk mendekati dan menyentuh hati adalah
hanya melalui rasa dan perasaan seperti musik, cinta, rasa maaf dan lainnya,
bukan dengan logika. Kemudian “hati” yang ‘selamat’ akan tercemin lewat kedua
mata.
Ketersediaan
SA19013 | SKR BSA 19013 | Perpustakaan FAH (Skripsi BSA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR BSA 19013
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2019
Deskripsi Fisik
vii, 62 hlm,; ilus,; 25 cm.
Bahasa
Arab
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR BSA
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas