Ordonansi Guru Dan Dampaknya Terhadap Pendidikan Islam Tahun 1905-1935
Nurwanti - Personal Name
Jajat Burhanudin - Personal Name
Skripsi ini berjudul Ordonansi Guru dan Dampaknya terhadap
Pendidikan Islam, dimaksudkan untuk membahas satu kebijakan
pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20 (tahun 1905
dan 1925) yang mengontrol pendidikan Islam. Studi ini penting
karena isu pendidikan Islam menjadi satu aspek dari politik Islam
pemerintah Belanda di Indonesia. Oleh karena itu, kontrol pokok
pemerintah Belanda terhadap pendidikan Islam dan dampaknya
terhadap proses pendidikan Islam di Hindia Belanda menjadi inti
pembahasan skripsi ini.
Penelitian ini bersifat deskriptif-analisis, dan
metode yang penulis
gunakan adalah kajian kualitatif, sementara data diperoleh
melalui penelusuran literatur. Penelitian ini menggunakan teori
kebijakan yang diambil oleh kelompok politik. Dalam hal ini,
pemerintah kolonial memerlukan inlandsch politiek (kebijakan
mengenai pribumi) untuk menerapkan
politik Islam.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya kontrol pemerintah
Belanda terhadap pendidikan Islam melalui Ordonansi Guru
(peraturan guru). Ordonansi yang dikeluarkan pada tahun 1905
kemudian mengalami pembaruan pada tahun 1925.
Para guru
agama Islam awalnya diwajibkan meminta izin kepada bupati
atau patih, kemudian diganti dengan hanya memberitahu ketika
akan melakukan pengajaran. Kemudian dampak kebijakan
Ordonansi Guru terhadap pendidikan Islam ialah meningkatknya
agitasi politik terhadap pemerintah Belanda oleh umat Muslim,
serta terhambatnya pelbagai aktivitas pengajaran agama Islam,
sehingga menimbulkan sentimen negatif terhadap pemerintah
Belanda.
Pendidikan Islam, dimaksudkan untuk membahas satu kebijakan
pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20 (tahun 1905
dan 1925) yang mengontrol pendidikan Islam. Studi ini penting
karena isu pendidikan Islam menjadi satu aspek dari politik Islam
pemerintah Belanda di Indonesia. Oleh karena itu, kontrol pokok
pemerintah Belanda terhadap pendidikan Islam dan dampaknya
terhadap proses pendidikan Islam di Hindia Belanda menjadi inti
pembahasan skripsi ini.
Penelitian ini bersifat deskriptif-analisis, dan
metode yang penulis
gunakan adalah kajian kualitatif, sementara data diperoleh
melalui penelusuran literatur. Penelitian ini menggunakan teori
kebijakan yang diambil oleh kelompok politik. Dalam hal ini,
pemerintah kolonial memerlukan inlandsch politiek (kebijakan
mengenai pribumi) untuk menerapkan
politik Islam.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya kontrol pemerintah
Belanda terhadap pendidikan Islam melalui Ordonansi Guru
(peraturan guru). Ordonansi yang dikeluarkan pada tahun 1905
kemudian mengalami pembaruan pada tahun 1925.
Para guru
agama Islam awalnya diwajibkan meminta izin kepada bupati
atau patih, kemudian diganti dengan hanya memberitahu ketika
akan melakukan pengajaran. Kemudian dampak kebijakan
Ordonansi Guru terhadap pendidikan Islam ialah meningkatknya
agitasi politik terhadap pemerintah Belanda oleh umat Muslim,
serta terhambatnya pelbagai aktivitas pengajaran agama Islam,
sehingga menimbulkan sentimen negatif terhadap pemerintah
Belanda.
Ketersediaan
SS18072 | SKR SPI 18072 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 18072
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2018
Deskripsi Fisik
vii, 81 hlm,; ilus,; 25 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Nurwanti
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas