Skripsi ini membahas mengenai transformasi kehidupan salah satu
etnis mayoritas di Medan, yaitu Etnis Cina. Kehadiran orang-orang Cina
dengan gelombang yang besar di Medan salah satunya berawal dari
dibukanya perkebunan tembakau. Perkebunan tembakau menyebabkan
migrasi etnis Cina dengan skala yang besar untuk diperkerjakan sebagai
kuli dengan ikatan kontrak. Dalam perjalanannya, mereka yang dikenal
sebagai kuli kontrak Cina ternyata banyak yang menetap di Medan ketika
masa kontrak habis. Dalam kurun abad ke-20, etnis Cina tidak lagi menjadi
kuli kontrak perkebunan dan memulai kehidupan baru. Mereka berhasil
menjadi komunitas kelas menengah yang ikut membangun perekonomian
di Medan sehingga membawa beberapa persinggungan dengan masyarakat
Melayu sebagai penduduk asli.
Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan
menggunakan teori perubahan sosial dari Selo Soemardjan. Adapun
pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sosiologi. Skripsi ini
menggunakan sumber kepustakaan berupa arsip-arsip, laporan
pemerintahan dan buku-buku yang diterbitkan sezaman dengan tahun
penelitian. Penulis menemukan bahwa orang-orang Cina di Medan
menjadi salah satu komunitas yang membawa perekonomian Medan
berkembang. Berawal hidup sebagai kuli kontrak di perkebunan dan
dianggap sebagai budak justru berhasil menjadi pedagang kelas menengah
pada awal abad ke-20. Pemutusan kontrak dengan perkebunan tidak
membuat orang-orang Cina kembali ke asalnya. Mereka justru menetap
dan mayoritas menetap di perkotaan yang menjadi jantung perekonomian,
salah satunya Kota Medan. Etnis Cina memiliki etos kerja yang tinggi
dengan menyewa beberapa lahan penduduk sampai permainan politik
dengan Pemerintah Kolonial Belanda berhasil menjadi komunitas yang
mengambil alih lahan serta perekonomian hingga menyebabkan
persinggungan dengan masyarakat Melayu.

SS24044

SKR SPI 24044

Perpustakaan FAH (Skripsi SPI)

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan

• Fulltext

Share :