Penelitian ini membahas mengenai Radio Maritim Rassonia terhadap
penyiaran musik sebagai radio rujukan musik anak muda Cirebon. Radio ini
konsisten menyiarkan musik yang awal kekuatan siarannya pada musik Barat
beralih menjadi siaran musik lokal Indie. Radio Maritim Rassonia
(selanjutnya ditulis Radio Maritim saja) menjadi radio favorit masyarakat
yang semakin lentur dan berkembang modern dilihat dari penggunaan media
sosial untuk berinteraksi dengan pendengar. Hal ini disebabkan karena
manajemen kantor yang baik. Penelitian ini menggunakan metode sejarah
dengan tahapan-tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sosiologi dan teori yang
digunakan adalah teori Behavioral S-O-R oleh Carl Hovland. Penelitian ini
menggunakan sumber sejarah lisan dengan metode wawancara bersama anak
pendiri Radio Maritim, pengelola program, direktur musik, penyiar dan
pendengar setia Radio Maritim serta sumber dokumen dan arsip dari Radio
Maritim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radio Maritim mengalami
perkembangan dalam mempertahankan musik sebagai siaran utamanya.
Pada era 90-an Radio Maritim kekuatannya ada pada siaran lagu-lagu Barat
dan Eropa sementara pada tahun 2000-an Radio Maritim konsisten pada
penyiaran musik lokal Indie. Hal ini karena kondisi musik lokal Indie yang
mendominasi musik Indonesia sehingga promosi lagu baru juga mengalami
perkembangan yaitu melalui website Google kantor Radio Maritim,
Facebook dan Twitter. Respons dan interaksi pendengar merupakan bukti
Radio Maritim konsisten terhadap penyiaran musik. Penelitian ini
menggunakan tiga media sosial untuk menjadi sumber utama yaitu Website
Google Kantor Radio Maritim, Facebook dan Twitter. Manajamen program
Radio Maritim yang baik karena dapat menunjukkan ciri khas dari Radio
Maritim yaitu menyiarkan lagu-lagu lokal Indie yang hanya diputar di Radio
Maritim.

SS24043

SKR SPI 24043

Perpustakaan FAH (Skripsi SPI)

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan

• Fulltext

Share :