Peran pencak silat pagar nusa nu jakarta pusat dalam menanamkan nilai-nilai filosofis islam melalui kesenian silat 2010-2025
Muhamad Afrizal - Personal Name
Nurhasan - Personal Name

Penelitian ini mengkaji nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam
Pencak Silat Pagar Nusa NU di Jakarta Pusat pada kurun waktu 2010–2023.
Pagar Nusa sebagai perguruan silat di bawah naungan Nahdlatul Ulama tidak
hanya berfungsi sebagai wadah bela diri, tetapi juga sebagai media pelestarian
budaya dan penanaman nilai-nilai keislaman. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengungkap bagaimana Pagar Nusa di Jakarta Pusat mengembangkan
seni bela diri yang terintegrasi dengan nilai-nilai ajaran Islam, khususnya
Ahlussunnah wal Jama’ah, serta peranannya dalam membentuk karakter dan
identitas religius masyarakat.
Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan pendekatan
antropologi budaya dan teori fungsionalisme kebudayaan dari Bronislaw
Malinowski. Data diperoleh melalui studi literatur dan wawancara dengan
para tokoh dan pelatih Pagar Nusa di Jakarta Pusat. Penelitian ini menemukan
bahwa nilai-nilai seperti kesabaran, pengendalian diri, spiritualitas, serta
penghormatan terhadap guru dan tradisi, menjadi inti dari ajaran dan praktik
pencak silat Pagar Nusa. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam struktur
pelatihan, simbol, dan jurus-jurus silat yang dilandaskan pada prinsip
keagamaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pagar Nusa bukan hanya
sebagai organisasi bela diri, tetapi juga sebagai institusi kebudayaan dan
keagamaan yang memiliki kontribusi penting dalam membentuk moralitas dan
identitas keislaman generasi muda di Jakarta Pusat.
Pencak Silat Pagar Nusa NU di Jakarta Pusat pada kurun waktu 2010–2023.
Pagar Nusa sebagai perguruan silat di bawah naungan Nahdlatul Ulama tidak
hanya berfungsi sebagai wadah bela diri, tetapi juga sebagai media pelestarian
budaya dan penanaman nilai-nilai keislaman. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengungkap bagaimana Pagar Nusa di Jakarta Pusat mengembangkan
seni bela diri yang terintegrasi dengan nilai-nilai ajaran Islam, khususnya
Ahlussunnah wal Jama’ah, serta peranannya dalam membentuk karakter dan
identitas religius masyarakat.
Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan pendekatan
antropologi budaya dan teori fungsionalisme kebudayaan dari Bronislaw
Malinowski. Data diperoleh melalui studi literatur dan wawancara dengan
para tokoh dan pelatih Pagar Nusa di Jakarta Pusat. Penelitian ini menemukan
bahwa nilai-nilai seperti kesabaran, pengendalian diri, spiritualitas, serta
penghormatan terhadap guru dan tradisi, menjadi inti dari ajaran dan praktik
pencak silat Pagar Nusa. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam struktur
pelatihan, simbol, dan jurus-jurus silat yang dilandaskan pada prinsip
keagamaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pagar Nusa bukan hanya
sebagai organisasi bela diri, tetapi juga sebagai institusi kebudayaan dan
keagamaan yang memiliki kontribusi penting dalam membentuk moralitas dan
identitas keislaman generasi muda di Jakarta Pusat.
Ketersediaan
SS25004 | SKR SPI 25003 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 25003
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Muhamad Afrizal
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas