PERPUSTAKAAN Prof. Dr. Nurcholish Madjid

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sejarah perempuan indonesia : gerakan & pencapaian tahun 2008

Image of Sejarah perempuan indonesia : gerakan & pencapaian tahun 2008
Buku yang ditulis oleh Cora Vreede-De Stuers ini memaparkan tentang pergerakan perempuan Indonesia dalam perjuangannya mencapai sebuah emansipasi. Buku ini tersusun dari 10 bab. Dari bab awal hingga bab-bab selanjutnya mengisahkan tentang perjalanan gerakan perempuan di Indonesia dari masa adat dan hukum tradisional, periode kolonial hingga pergerakannya dalam periode Republik Indonesia (pasca kemerdekaan). Pada periode awal, Cora memaparkan bagaimana perempuan di Indonesia melawan nilai adat atau tradisional yang berlaku di dalam masyarakat. Di Indonesia terdapat 3 sistem adat / kekerabatan yakni : sistem matrilineal, sistem patrilineal dan sistem bilineal. Semua system kekerabatan itu bersintesis dengan Islam dan kemudian mem(re)produksi hukum untuk mengatur perempuan dalam perkawinan. Ketiga system adat itu sama-sama menempatkan perempuan sebagai “penjaga rumah”, tetapi tidak berarti mempunya pengambilan keputusan atas properti, yakni harta kekayaan, termasuk anak, yang memberi status social sebuah keluarga.

Terdapat dua permasalahan yang cukup krusial bagi kaum perempuan. Pertama, berhubungan dengan berbagai soal di seputar perkawinan dan yang kedua berkenaan dengan tidak adanya hak untuk mengenyam pendidikan. Titik krusial dari urusan perkawinan tersebut adalah poligami dan hak perempuan yang tersingkir jauh dari pengambilan keputusan untuk kawin, cerai dan pewarisan. Terdapat asumsi bahwa jika perempuan bersekolah maka usia perkawinannya dapat ditunda dan sekaligus mereka tahu di mana kedudukannya dalam hukum perkawinan. Problem itulah yang mengawali pertumbuhan organisasi perempuan pada awal abad ke-20 d mana pada saat itu.

Cora Vreede-De Stuers menyebutkan bahwa gerakan perempuan pada masa kolonial ditandai dengan kongres pertama perempuan Indonesia. Kongres yang diselenggarakan di Yogyakarta tahun 1928 itu menyepakati pembentukan Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) yang berniat mengembangkan posisi sosial perempuan dan kehidupan keluarga tanpa berurusan dengan masalah politik. Pada akhir kongres, perkumpulan perempuan itu mengirimkan tiga permintaan kepada pemerintah yakni peningkatan jumlah sekolah untuk anak perempuan, penjelasan arti taklik--perjanjian nikah--diberikan kepada mempelai perempuan sebelum menikah dan pembuatan peraturan untuk menolong janda dan anak yatim piatu dari pegawai sipil. Permintaan itu pun disetujui pemerintah. Setelah perkumpulan perempuan itu melakukan dua kali kongres, organisasi dan perkumpulan kaum perempuan yang lain mulai muncul. Awal 1930 sebuah perkumpulan bernama Isteri Sedar dibentuk. Perkumpulan yang pada 1932 mendeklarasikan diri sebagai organisasi politik itu sifatnya radikal, tidak mau berkompromi dalam perjuangannya, dan berani menyampaikan kritik dengan keras dan terbuka mengenai kebijakan pemerintah kolonial. Sementara organisasi Isteri Indonesia, yang dibentuk 1932 dan diketuai Maria Ulfah Santoso, berusaha meningkatkan pengaruh perempuan Indonesia dalam masyarakat dengan mengikutsertakan perempuan dalam dewan kota. Dalam buku ini, telah digambarkan sampai tahun 1930-an gerakan perempuan Indonesia masih fokus pada upaya pendirian lebih banyak sekolah untuk anak-anak perempuan dan peningkatan posisi sosial perempuan dalam masyarakat.

Kegiatan mereka lebih mengarah ke bidang sosial dan ekonomi dibanding ke politik. Gerakan perempuan pada periode itu mencatat kesuksesan dalam bidang sosial dan pendidikan perempuan di kelas ningrat, namun belum menyentuh masalah perempuan kelas rendah yang bekerja keras di sawah, perkebunan dan pabrik. Interaksi gerakan perempuan kelas ningrat dan kelas bawah baru terjadi pada masa perjuangan merebut kemerdekaan. Perjuangan menyatukan mereka dalam tim perawat dan penghubung, pengoperasian dapur umum dan klinik berjalan. Perkumpulan perempuan yang populer pada masa revolusi itu adalah Persatuan Wanita Negara Indonesia (Perwani) yang kemudian melebur jadi satu dengan beberapa organisasi perempuan dengan program utama: menjadi garis belakang kemerdekaan negara. "
Ketersediaan
B25469305.5 COR s c1Perpustakaan FAH (300)Tersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

305.5 COR s

Penerbit

Komunitas Bambu : Depok.,

Deskripsi Fisik

xxvi, 319 hlm, 22,5 x 16,2 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

979 3731 27 3

Klasifikasi

305.5

Informasi Detil
Tipe Isi

text

Tipe Media

unmediated

Tipe Pembawa

volume

Edisi

Cet.1

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Share :


Link Repository

Pustaka Digital Internasional

Berikut link E-Jurnal, E-Book , dan E-Lib Internasional. Silahkan klik tab disamping, klik logo nya untuk menuju website Pustaka Digital Internasional

Punya kritik , saran , pesan harapan ?