PERPUSTAKAAN Prof. Dr. Nurcholish Madjid

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jenderal polisi r.s soekanto tjokrodiatmodjo : bapak kepolisian negara RI peletak dasar kepolisian nasional yang profesional dan modern tahun 2016

Image of Jenderal polisi r.s soekanto tjokrodiatmodjo : bapak kepolisian negara RI peletak dasar kepolisian nasional yang profesional dan modern tahun 2016
R.S Soekanto Tjokrodiatmodjo adalah Kepala Kepolisian RI pertama dan terlama (1945 – 1949), dikenal visioner, disiplin, jujur, dan konsisten terhadap komitmen dalam membentuk dan membangun Kepolisian Nasional. Dalam hal ini, Soekanto telah membuktikan komitmen dan profesionalismenya dalam melaksanakan fungsi dan tugas Kepolisian Negara RI. Pengalamannya, baik berupa pemikiran maupun tindakan yang terkontruksi sebagai remembered hostory menjadikan kehadirannya membawa warna dan pengaruh yang harus diingat dan dicatat sebagai bagian dari perjalanan unik sejarah Kepolisian Indonesia khususnya dan sejarah bangsa Indonesia umumnya.

Tanggal 19 Agustus 1945 R.S. Soekanto ditetapkan oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala Kepolisian Negara RI , Soekarno berpesan agar R.S. Soekanto membangun Kepolisian Nasional. Kepolisian Nasional berarti mengubah mental kepolisian kolonial yang juga berarti “sistem kepolisian nasional”, yaitu yang bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia dan mengemban seluruh fungsi kepolisian yang terpecah-pecah pada masa Hindia Belanda untuk kepentingan kolonial.

Soekanto memulai kariernya sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan “modal nol”, tidak punya kantor, tidak punya staf, dan formaltidak punya wewenang karena melanjutkan Hoofd van de Dienst der Algemete Politie. Segala perundang-undangan Hindia Belanda dengan tugas dan wewenang kepolisian yang terpecah-pecah dianggap berlaku, bahkan sampai era Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, dan sampai Era Orde Baru.

Dalam sistem parlementer yang diberlakukan sejak November 1945 sampai 5 Juli 1959, dengan pemerintah perdana menteri yang silih berganti, Soekanto tetap dipercaya menjabat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam masa revolusi fisik, Soekanto menyatakan bahwa perwira Kepolisian Indonesia Merdeka perlu berlatar belakang akademi. Dengan dibantu beberapa guru besar terkenal, seperti Prof. Djokosoetono dan Prof. Supomo, didirikanlah “Polisi Akademi” (kemudian Akademi Polisi ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian dengan para guru besar dari Universitas Indonesia, terutama Prof. Djokosoetono. Ini adalah untuk pertama kali diperkenalkan Ilmu Kepolisian di Indonesia.

Harian Kompas pada 26 Agustus 1993 menulis obituari R.S Soekanto dengan judul “Bapak Polisi Indonesiayang Jujur Itu Telah Tiada”. Beberapa kesan yang dikutip dari artikel itu antara lain.
Ketersediaan
B25439923.5 AWA j c1Perpustakaan FAH (900)Tersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

923.5 AWA j

Penerbit

Penerbit Buku Kompas : Jakarta.,

Deskripsi Fisik

xxx, 464 hlm, 23 x 15 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

978 602 421 105 1

Klasifikasi

923.5

Informasi Detil
Tipe Isi

text

Tipe Media

unmediated

Tipe Pembawa

volume

Edisi

Cet.1

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Share :


Link Repository

Pustaka Digital Internasional

Berikut link E-Jurnal, E-Book , dan E-Lib Internasional. Silahkan klik tab disamping, klik logo nya untuk menuju website Pustaka Digital Internasional

Punya kritik , saran , pesan harapan ?