Kesultanan palembang di bawah dominasi inggris 1811-1816: diplomasi dan konfrontasi
Harpan Reski Mulia - Personal Name
Amirul Hadi - Personal Name

Studi ini bertujuan menganalisis perlawanan Sultan Palembang terhadap
dominasi Inggris pada 1811-1816. Pembahasan difokuskan pada strategi
Kesultanan dalam mempertahankan kedaulatan. Raffles awalnya mendorong
Sultan untuk membantai garnisun Belanda, namun peristiwa itu kemudian
dijadikan alasan oleh Inggris untuk melakukan ekspedisi dengan dalih
kemanusiaan. Penelitian ini merekonstruksi peristiwa tersebut melalui kajian
terhadap berbagai sumber primer, termasuk manuskrip, surat korespondensi
dalam Raffles Collection, surat kabar sezaman, serta laporan dan/atau
kesaksian para saksi peristiwa. Dengan menggunakan metode deskriptif
analitis dan pendekatan sosial-politik, penelitian ini mengungkap bahwa
retorika kemanusiaan yang digunakan Inggris di bawah komando Raffles
hanyalah kedok untuk menyembunyikan motif imperialisme dan kolonialisme.
Sultan Badaruddin II, awalnya dapat mempertahankan kedaulatan melalui
diplomasi, tetapi keberpihakan Sultan Najamuddin II terhadap Inggris, justru
memperkuat posisi Inggris di Palembang. Sultan Mahmud Badaruddin II
akhirnya memilih strategi konfrontasi yang didukung oleh kekayaan sebagai
sumber daya material dan kesadaran kolektif anti-kolonial masyarakat
Palembang, yang dimobilisasi oleh elite politik dan ulama. Kesadaran kolektif
ini mendorong Sultan untuk tetap memilih strategi konfrontasi, yang berlanjut
dari masa dominasi Inggris ke masa pemerintahan kolonial Belanda nantinya,
dengan tujuan mempertahankan kedaulatan dan menentang kolonialisme.
dominasi Inggris pada 1811-1816. Pembahasan difokuskan pada strategi
Kesultanan dalam mempertahankan kedaulatan. Raffles awalnya mendorong
Sultan untuk membantai garnisun Belanda, namun peristiwa itu kemudian
dijadikan alasan oleh Inggris untuk melakukan ekspedisi dengan dalih
kemanusiaan. Penelitian ini merekonstruksi peristiwa tersebut melalui kajian
terhadap berbagai sumber primer, termasuk manuskrip, surat korespondensi
dalam Raffles Collection, surat kabar sezaman, serta laporan dan/atau
kesaksian para saksi peristiwa. Dengan menggunakan metode deskriptif
analitis dan pendekatan sosial-politik, penelitian ini mengungkap bahwa
retorika kemanusiaan yang digunakan Inggris di bawah komando Raffles
hanyalah kedok untuk menyembunyikan motif imperialisme dan kolonialisme.
Sultan Badaruddin II, awalnya dapat mempertahankan kedaulatan melalui
diplomasi, tetapi keberpihakan Sultan Najamuddin II terhadap Inggris, justru
memperkuat posisi Inggris di Palembang. Sultan Mahmud Badaruddin II
akhirnya memilih strategi konfrontasi yang didukung oleh kekayaan sebagai
sumber daya material dan kesadaran kolektif anti-kolonial masyarakat
Palembang, yang dimobilisasi oleh elite politik dan ulama. Kesadaran kolektif
ini mendorong Sultan untuk tetap memilih strategi konfrontasi, yang berlanjut
dari masa dominasi Inggris ke masa pemerintahan kolonial Belanda nantinya,
dengan tujuan mempertahankan kedaulatan dan menentang kolonialisme.
Ketersediaan
TS25003 | TS SPI 25003 | Perpustakaan FAH (Tesis SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
TS SPI 25003
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
TS SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Harpan Reski Mulia
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas