Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika sosial-budaya dan
ekonomi pada masyarakat nelayan pesisir di Pelabuhan Karangantu setelah
transformasi PPP Karangantu di tahun 2010 menjadi PPN Karangantu. Oleh
karena itu, transformasi tersebut tentunya akan berdampak pada perubahan sosial
budaya dan juga ekonomi nelayan di Karangantu yang secara perlahan
meningkat. Penelitian ini berupaya menyoroti masyarakat kecil yang tinggal di
pesisir Banten, dalam konteks ini adalah masyarakat nelayan yang hidup di pesisir
Pelabuhan Karangantu. Keberadaannya dapat dikatakan berperan penting dalam
memasok produksi ikan dan mewarnai ramainya lalu lintas pelayaran di
Pelabuhan Karangantu Banten. Batasan penelitian ini berlangsung hingga tahun
2020, periode yang ditandai oleh penyebaran pandemi global Covid-19, yang
memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat
nelayan, termasuk sektor ekonomi dan perikanan.
Penelitian ini merupakan kajian sejarah yang menggunakan deskriptif
analisis. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Sosiologi Budaya, dengan landasan teori Social Capital atau Modal Sosial yang
dikemukakan oleh Pierre Bourdieu. Ia mengatakan bahwa modal sosial melekat
erat di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi pelabuhan
memberikan dampak yang signifikan terhadap dinamika sosial-budaya dan
ekonomi nelayan pesisir Karangantu, meskipun pada mulanya kebijakan PPN
Karangantu sempat mengalami resistensi. Namun, seiring pertumbuhan ekonomi
yang dialami oleh masyarakat nelayan melalui kebijakan tersebut, secara perlahan
masyarakat nelayan mulai beradaptasi. Selain adanya intervensi dari pemerintah,
dalam menghadapi tantangan lain–termasuk pandemi Covid-19–yang
mempengaruhi dinamika, masyarakat nelayan juga memiliki modal sosial tinggi
yang terbentuk dari modal budaya yang bernilai historis.

TS25001

TS SPI

Tersedia

Share :