Perlawanan pers terhadap poenale sanctie (sanksi Pidana) di deli, sumatera timur (1916-1930)
Putri Dian Sari Panggabean - Personal Name
Usep Abdul Matin, - Personal Name

Penelitian ini mengkaji perlawanan pers terhadap poenale sanctie di
Deli, Sumatera Timur pada tahun 1916-1930. Poenale sanctie adalah sebuah
kebijakan pada masa kolonial Belanda yang mengatur dan mengawasi buruh
di perkebunan Deli, yang disertai dengan hukuman berat bagi buruh yang tidak
menaati kontrak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perlawanan pers
dalam bentuk kritik-kritik yang disampaikan melalui surat kabar-surat kabar
dengan menggunakan teori hegemony Antonio Gramsci dan pendekatan
sosiologi-politik. Penelitian ini menekankan kepada kritik-kritik yang
disampaikan berbagai kalangan di dalam surat kabar untuk melihat seberapa
besar pers dalam membentuk opini publik, menggalang dukungan masyarakat,
dan menekan pemerintah untuk menghapuskan kebijakan poenale sanctie.
Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan,
yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan
penelitian terhadap lima surat kabar lokal, yaitu Soeara Djawa, Benih
Merdeka, Pewarta Deli, Andalas, dan Soerabaijasch Handelsblad
menunjukkan bahwa pers lokal berperan penting dalam membongkar
ketidakadilan poenale sanctie serta memobilisasi opini publik untuk
mendorong perubahan kebijakan pemerintah kolonial. Melalui pemberitaan-
pemberitaan yang kritis dan konsisten, pers dapat mematahkan kekuasaan
pemerintah kolonial dengan memperkuat kesadaran kolektif tentang
eksploitasi buruh di perkebunan Sumatera Timur. Melalui pers berita tentang
kekejaman poenale sanctie mendapat banyak perhatian hingga sampai
dibicarakan dalam sidang Volksraad, hingga pada akhirnya setelah lama
diperdebatkan kebijakan ini resmi dihapus secara bertahap pada tahun 1930.
Deli, Sumatera Timur pada tahun 1916-1930. Poenale sanctie adalah sebuah
kebijakan pada masa kolonial Belanda yang mengatur dan mengawasi buruh
di perkebunan Deli, yang disertai dengan hukuman berat bagi buruh yang tidak
menaati kontrak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perlawanan pers
dalam bentuk kritik-kritik yang disampaikan melalui surat kabar-surat kabar
dengan menggunakan teori hegemony Antonio Gramsci dan pendekatan
sosiologi-politik. Penelitian ini menekankan kepada kritik-kritik yang
disampaikan berbagai kalangan di dalam surat kabar untuk melihat seberapa
besar pers dalam membentuk opini publik, menggalang dukungan masyarakat,
dan menekan pemerintah untuk menghapuskan kebijakan poenale sanctie.
Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan,
yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan
penelitian terhadap lima surat kabar lokal, yaitu Soeara Djawa, Benih
Merdeka, Pewarta Deli, Andalas, dan Soerabaijasch Handelsblad
menunjukkan bahwa pers lokal berperan penting dalam membongkar
ketidakadilan poenale sanctie serta memobilisasi opini publik untuk
mendorong perubahan kebijakan pemerintah kolonial. Melalui pemberitaan-
pemberitaan yang kritis dan konsisten, pers dapat mematahkan kekuasaan
pemerintah kolonial dengan memperkuat kesadaran kolektif tentang
eksploitasi buruh di perkebunan Sumatera Timur. Melalui pers berita tentang
kekejaman poenale sanctie mendapat banyak perhatian hingga sampai
dibicarakan dalam sidang Volksraad, hingga pada akhirnya setelah lama
diperdebatkan kebijakan ini resmi dihapus secara bertahap pada tahun 1930.
Ketersediaan
SS24018 | SKR SPI 24018 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 24018
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Putri Dian Sari Panggabean
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas