Penelitian ini dilandasi bahwa Museum Tekstil merupakan
tempat yang strategis dalam memberikan informasi kesejarahan
terkait wastra kepada masyarakat agar masyarakat dapat
memahami serta peduli terhadap keberadaan warisan budaya
Indonesia. Permasalahan yang diteliti adalah pelestarian wastra
motif batik pesisiran Jawa-Madura di Museum Tekstil Jakarta
tahun 1976-2019.
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kajian historis yang meliputi
tahapan penelitian berupa heuristik, verivikasi, intrepretasi, dan
historiofrafi, sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu
pendekatan antropologi budaya dan menggunakan teori pelestarian
budaya yang dikemukakan oleh Jacobus Ranjabar.
Berdasarkan hasil penelitian, berdirinya Museum Tekstil
adalah karena pada tahun 1970 tren wastra Indonesia mengalami
penurunan baik itu dalam kualitas serta kuantitasnya serta tidak
adanya wadah untuk melestarikan wastra, sehingga para pecinta
wastra dengan dorongan Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI
Jakarta mendirikan museum yang bertujuan untuk melestarikan
wastra Indonesia. Pada tahun 1976 Museum Tekstil di dirikandan
keberadaannya berfungsi sebagai wadah untuk pelestarian wastra
dengan cara pemeliharaan koleksi wastra serta mengadakan acara
rutin bertemakan wastra Indonesia.

SS23066

SKR SPI 23066

Perpustakaan FAH (Skripsi SPI)

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan

• Full text

Share :