Gaya Berpakaian Khalifah Dan Ulama Dari Hijaz Sampai Wilayah Bulan Sabit Subur Zaman Awal Islam, 641-795 M
Muhammad Farhan Bulkin Matdoan - Personal Name
Awalia Rahma - Personal Name
Pada awal era pemerintahan Umayyah, tatkala negara Islam telah mencakup
wilayah-wilayah yang lebih subur dari Magrib di Afrika Utara sampai Persia
di kawasan timur, kehidupan umat Islam secara ekonomi semakin membaik.
Potret ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi beberapa dekade sebelumnya, tepatnya ketika umat Islam pertama kali hijrah dari Mekah ke Madinah
bersama Nabi dan harus meninggalkan harta benda mereka. Pada masa-masa
awal di Madinah, kebanyakan umat Muslim hidup sangat berkecukupan. Apa
yang menarik dari pebedaan kedua potret ini adalah juga adanya perbedaan
gaya berpakaian atau tampilannya, terutama untuk kasus khalifah dan ulama.
Namun, perbedaan ini bukan sebatas pada perubahan corak tampilan pakaian
yang semakin mewah yang ditampilkan oleh khalifah dan ulama yang hidup
pada masa Umayyah, tetapi lebih dari itu: adanya tindakan untuk mengganti
pakaian dengan tampilan yang berbeda ketika harus memasuki konteks yang
berbeda. Jelasnya, selain mengenakan pakaian dengan tampilan yang mewah
seperti berbahan sutra di satu waktu, sejumlah khalifah dan ulama juga akan
mengganti pakaian dengan tampilan sederhana seperti misalnya dari bahan
wol di waktu lainnya. Penelitian ini, dengan menggunakan pendekatan ilmu
komunikasi sebagai satu studi lintas disiplin, mengungkap bahwa perubahan
tampilan pakaian, baik yang dilakukan oleh khalifah maupun ulama, memuat
tujuan-tujuan yang setidaknya mengandung tiga dimensi: politik, agama dan
sosial. Mengingat bahwa komunikasi bukan hanya merupakan suatu proses
penyampaian pesan, tetapi juga pengungkapan perasaan, maka penelitian ini
tidak hanya memotret sejarah sosial dan pemikiran, tetapi juga menekankan
sejarah psikis. Dengan penekanan pada ketiga ranah ini, maka terlihat sebuah
kompleksitas dalam dinamika sosial, pemikiran dan psikis yang saling terkait
dan mempengaruhi terbentuknya gaya berpakaian khalifah dan ulama di era
Umayyah. Dinamika ini juga berkaitan dengan apa yang terjadi pada periode
sebelumnya, yakni: masa Nabi dan Khulafa’ al-Rashidin. Dengan demikian,
perubahan ini bukan hanya dipengaruhi faktor ekonomi, tetapi juga sejumlah
faktor lainnya: sosial, politik, agama, pemikiran, dan juga psikis.
wilayah-wilayah yang lebih subur dari Magrib di Afrika Utara sampai Persia
di kawasan timur, kehidupan umat Islam secara ekonomi semakin membaik.
Potret ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi beberapa dekade sebelumnya, tepatnya ketika umat Islam pertama kali hijrah dari Mekah ke Madinah
bersama Nabi dan harus meninggalkan harta benda mereka. Pada masa-masa
awal di Madinah, kebanyakan umat Muslim hidup sangat berkecukupan. Apa
yang menarik dari pebedaan kedua potret ini adalah juga adanya perbedaan
gaya berpakaian atau tampilannya, terutama untuk kasus khalifah dan ulama.
Namun, perbedaan ini bukan sebatas pada perubahan corak tampilan pakaian
yang semakin mewah yang ditampilkan oleh khalifah dan ulama yang hidup
pada masa Umayyah, tetapi lebih dari itu: adanya tindakan untuk mengganti
pakaian dengan tampilan yang berbeda ketika harus memasuki konteks yang
berbeda. Jelasnya, selain mengenakan pakaian dengan tampilan yang mewah
seperti berbahan sutra di satu waktu, sejumlah khalifah dan ulama juga akan
mengganti pakaian dengan tampilan sederhana seperti misalnya dari bahan
wol di waktu lainnya. Penelitian ini, dengan menggunakan pendekatan ilmu
komunikasi sebagai satu studi lintas disiplin, mengungkap bahwa perubahan
tampilan pakaian, baik yang dilakukan oleh khalifah maupun ulama, memuat
tujuan-tujuan yang setidaknya mengandung tiga dimensi: politik, agama dan
sosial. Mengingat bahwa komunikasi bukan hanya merupakan suatu proses
penyampaian pesan, tetapi juga pengungkapan perasaan, maka penelitian ini
tidak hanya memotret sejarah sosial dan pemikiran, tetapi juga menekankan
sejarah psikis. Dengan penekanan pada ketiga ranah ini, maka terlihat sebuah
kompleksitas dalam dinamika sosial, pemikiran dan psikis yang saling terkait
dan mempengaruhi terbentuknya gaya berpakaian khalifah dan ulama di era
Umayyah. Dinamika ini juga berkaitan dengan apa yang terjadi pada periode
sebelumnya, yakni: masa Nabi dan Khulafa’ al-Rashidin. Dengan demikian,
perubahan ini bukan hanya dipengaruhi faktor ekonomi, tetapi juga sejumlah
faktor lainnya: sosial, politik, agama, pemikiran, dan juga psikis.
Ketersediaan
SS23029 | SKR SPI 23029 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 23029
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2020
Deskripsi Fisik
xii, 128 hlm, 25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas