Shūrah al-ta'bīr al-rūmantīkiyyah fī tsalātsah asy'ār ghādah al-samān dirāsah simiyulujiyyah li michael riffaterre
Alfiah rumaishya - Personal Name
cahya buana - Personal Name
Pembahasan ini merupakan analisa strukturalis dari tiga puisi Ghada AlSamman dengan teori Semiotika Michael Riffaterre. Saya menggunakan teori
Semiotika dalam pembahasan ini karena kebanyakan dari puisi-puisi Ghada AlSamman dibuat dengan banyaknya simbol dan tanda-tanda dalam
menggambarkan keromatisan dan kemanusiaan.
Dalam analisa puisi ini, saya akan menjabarkan jawaban dari pertanyaanpertanyaan: apa isi dari tiga puisi “Asyhaadu bil-Hubbi”, “Asyhaadu bi-farhi
araafatihi”, “Asyhaadu bi-laylil Mahaathathi”, dengan bacaan Heuristik dan
Hermeneutik.
Dan setelah saya menganalisa isi-isi dengan bacaan Heuristik dan
Hermeneutik, saya menemukan poin-poin nilai berikut: Pertama, dengan bacaan
Heuristik, saya menemukan makna simbil dalam puisi tetapi belum mencapai
untuk pemahaman isi kandungan puisi secara sempurna, karena puisi
menggunakan bahasa majaz dan simbolis. Sebagaimana tidak mungkin diketahui
isinya kecuali dengan menganalisa dengan teori Hermeneutik. Kedua, setelah
menganalisa dengan teori Hermeneutik dan dengan teori yang berkaitan dengan
naskah dan perhatian dengan kejadian bersejarah yang terdapat di dalamnya
ekspresi kesedihan penyair dan kegelisahannya dengan banyk sebab, puisi
“Asyhaadu bil-Hubbi” menggambarkan kemarahan dari penyair tentang
kebebasan perempuan. Sedangkan puisi “Asyhaadu biifarhi Arafaatihi”
menggambarkan perasaan romantisisme ketika seorang perempuan dihadapkan
dua pilihan di antara dua lelaki. Sedangkan puisi “Asyhaadu bil-Lailil
Mahaathathi” mengekspresikan kecintaan, rahasia-rahasia, dan rasa sakit penyair
tentang cintanya pada seorang lelaki
Semiotika dalam pembahasan ini karena kebanyakan dari puisi-puisi Ghada AlSamman dibuat dengan banyaknya simbol dan tanda-tanda dalam
menggambarkan keromatisan dan kemanusiaan.
Dalam analisa puisi ini, saya akan menjabarkan jawaban dari pertanyaanpertanyaan: apa isi dari tiga puisi “Asyhaadu bil-Hubbi”, “Asyhaadu bi-farhi
araafatihi”, “Asyhaadu bi-laylil Mahaathathi”, dengan bacaan Heuristik dan
Hermeneutik.
Dan setelah saya menganalisa isi-isi dengan bacaan Heuristik dan
Hermeneutik, saya menemukan poin-poin nilai berikut: Pertama, dengan bacaan
Heuristik, saya menemukan makna simbil dalam puisi tetapi belum mencapai
untuk pemahaman isi kandungan puisi secara sempurna, karena puisi
menggunakan bahasa majaz dan simbolis. Sebagaimana tidak mungkin diketahui
isinya kecuali dengan menganalisa dengan teori Hermeneutik. Kedua, setelah
menganalisa dengan teori Hermeneutik dan dengan teori yang berkaitan dengan
naskah dan perhatian dengan kejadian bersejarah yang terdapat di dalamnya
ekspresi kesedihan penyair dan kegelisahannya dengan banyk sebab, puisi
“Asyhaadu bil-Hubbi” menggambarkan kemarahan dari penyair tentang
kebebasan perempuan. Sedangkan puisi “Asyhaadu biifarhi Arafaatihi”
menggambarkan perasaan romantisisme ketika seorang perempuan dihadapkan
dua pilihan di antara dua lelaki. Sedangkan puisi “Asyhaadu bil-Lailil
Mahaathathi” mengekspresikan kecintaan, rahasia-rahasia, dan rasa sakit penyair
tentang cintanya pada seorang lelaki
Ketersediaan
SA1600063 | SKR BSA 1600063 | Perpustakaan FAH (Skripsi BSA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR BSA 1600063
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Arab
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR BSA
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
cahya buana
Tidak tersedia versi lain