Implementasi Paradigma Baru Lembaga Dakwah Islam Indonesia Di Wilayah Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan Tahun 1980-2021
Rizka sentia - Personal Name
Azhar Saleh - Personal Name
Pembahasan tentang LDII yang masih dipandang negatif
oleh sebagian masyarakat rasanya penting untuk diteliti. Meskipun
LDII telah memploklamirkan konsep “Paradigma Baru” dalam
Rapimnas pada tahun 2007, nyatanya sampai saat ini stigma
negatif masih melekat pada ormas tersebut.
Dengan menggunakan metode historis yang terdiri dari
empat unsur, yakni heuristic-kritik sumber-intepretasihistoriografi penelitian ini berusaha mengungkapkan fakta yang
sebenarnya terkait implementasi paradigma baru dan
penyimpangan yang dilakukan LDII. Teori struktural-fungsional
yang dikembangkan oleh Talcot Parson menganalogikan
masyarakat sebagai organisme biologis yang saling
berketergantungan dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan teori tersebut masyarakat digambarkan seperti terikat
dalam keseimbangan sistim sosial yang memaksa demi terciptanya
keharmonisan.
Skripsi ini memperlihatkan bahwa LDII belum
mengimplementasikan paradigma barunya dengan sungguhsungguh. Hal tersebut tergambarkan dari masih tertutupnya para
jamaah LDII terutama terkait dalam hal aqidah dan keagamaan,
pelarangan penggunaan masjid LDII, adanya konsep
pengampunan dosa, pengkultusan seorang amir dan paham takfiri
yang masih dipertahankan.
Tidak mudah memang mengikis kepercayaan yang telah
terdoktrin selama bertahun-tahun. Dengan diawasinya dan
dibinanya LDII oleh MUI, diharapkan konsep paradigma baru
mampu dijalankan dan dipraktikkan secara utuh. Skripsi ini
ii
diharapkan mampu membuat semua lebih memahami perbedaan
tanpa harus menyudutkan sesama dan tanpa harus memaksa
sesama untuk berada dalam kelompok yang sama
oleh sebagian masyarakat rasanya penting untuk diteliti. Meskipun
LDII telah memploklamirkan konsep “Paradigma Baru” dalam
Rapimnas pada tahun 2007, nyatanya sampai saat ini stigma
negatif masih melekat pada ormas tersebut.
Dengan menggunakan metode historis yang terdiri dari
empat unsur, yakni heuristic-kritik sumber-intepretasihistoriografi penelitian ini berusaha mengungkapkan fakta yang
sebenarnya terkait implementasi paradigma baru dan
penyimpangan yang dilakukan LDII. Teori struktural-fungsional
yang dikembangkan oleh Talcot Parson menganalogikan
masyarakat sebagai organisme biologis yang saling
berketergantungan dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan teori tersebut masyarakat digambarkan seperti terikat
dalam keseimbangan sistim sosial yang memaksa demi terciptanya
keharmonisan.
Skripsi ini memperlihatkan bahwa LDII belum
mengimplementasikan paradigma barunya dengan sungguhsungguh. Hal tersebut tergambarkan dari masih tertutupnya para
jamaah LDII terutama terkait dalam hal aqidah dan keagamaan,
pelarangan penggunaan masjid LDII, adanya konsep
pengampunan dosa, pengkultusan seorang amir dan paham takfiri
yang masih dipertahankan.
Tidak mudah memang mengikis kepercayaan yang telah
terdoktrin selama bertahun-tahun. Dengan diawasinya dan
dibinanya LDII oleh MUI, diharapkan konsep paradigma baru
mampu dijalankan dan dipraktikkan secara utuh. Skripsi ini
ii
diharapkan mampu membuat semua lebih memahami perbedaan
tanpa harus menyudutkan sesama dan tanpa harus memaksa
sesama untuk berada dalam kelompok yang sama
Ketersediaan
SS22018 | SKR SPI 22018 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 22018
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2022
Deskripsi Fisik
cxxv, 125 hlm.: ill.; 25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Rizka sentia
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas