adaptasi terhadap cerita pendek anak Mesir dengan judul Min Hikayati Jaddat Karya Abdel-Tawab Youssef, yang sesuai dengan kemampuan usia pembaca anak. Proses penerjemahan cerita anak ini memakai metode foreignisasi, domestikasi, dan teknik-teknik penerjemahan pada umumnya dalam tahap deskriptif, kemudian mengidentifikasi susunan bahasa sumber dan temuan kosakata yang dinilai perlu dipertahankan pada bahasa sasaran, selain itu juga mengklasifikasi susunan bahasa sumber dan mengklarifikasi kosakata yang perlu dipertahankan pada bahasa sasaran. Jika dinilai perlu dipertahankan, peneliti akan mempertahankan kosakata tersebut bersandar pada contoh-contoh penulisan fonetis lintas bahasa. Sebaliknya, jika susunan bahasa sumber tersebut dapat dipadankan ke dalam susunan bahasa sasaran, peneliti akan mengklarifikasinya, lalu memadankannya. Hasil penelitian ini menunjukkan dua hal terkait penerjemahan adaptasi cerita pendek anak. Pertama, penerjemahan adaptasi sangat berorientasi pada kebutuhan pembaca anak dengan tidak mengorbankan perhatian terhadap informasi penting yang terkandung dalam teks sumber pada saat penerjemahan, sehingga penerjemah diharuskan mempertimbangkan secara matang dua pilihan strategi penerjemahan (foreignisasi dan domestikasi). Kedua, peneliti mengakui bahwa prosedur foreignisasi dan domestikasi sangat efektif diterapkan dalam mempertimbangkan diksi terjemahan cerita anak, meskipun prosedur domestikasi lebih mendominasi dalam penerapannya. Hal itu disebabkan batasan prosedur foreignisasi hanya meliputi nama yang berkenaan dengan budaya atau kekhasan tempat tertentu.

• Fulltext

Share :