Etnisitas dan keagamaan tionghoa: studi kasus muslim cina benteng
Muhammad habiburrohman - Personal Name
Jajat Burhanudin - Personal Name
Di Tangerang terdapat Cina Benteng sebutan bagi masyarakat keturunan etnis
Tionghoa. Masyarakat Cina Benteng memiliki keunikan tersendiri dibanding
masyarakat Tionghoa lain di Indonesia. Masyarakat Cina Benteng lebih integratif
terhadap budaya pribumi, sehingga mereka dianggap berhasil membaur dengan
pribumi. Melalui kajian antropologi dengan pendekatan sejarah, dan berfokus
pada pola pembauran etnis Muslim Cina Benteng, tesis ini berkesimpulan bahwa
konversi keagamaan menjadi Muslim tidak serta merta meluruskan jalan proses
pembauran. Mereka tetap bertahan sebagai penyandang identitas ganda: sebagai
Tionghoa dan sekaligus Muslim. Dengan metode analisis melalui konsep teori
identitas sosial dan konsep diri dalam perspektif interaksionisme simbolik,
penelitian ini mengungkap sejumlah fakta bahwa pembentukan identitas etnis
Cina Benteng berjalan melalui proses amalgamasi, sehingga membentuk satu
identitas baru di tengah realitas sosial masyarakat. Mereka tumbuh sebagai mualaf
dan peranakan atau second-generation. Karena itu, ekspresi identitas dan tipologi
religiusitas Muslim Cina Benteng sangat beragam dan kompleks tergantung
setting tempat dimana mereka bersinggungan dengan lingkungannya. Meski
demikian, satu hal yang pasti adalah bahwa konversi keagamaan membekali
mereka untuk bisa lebih berbaur dengan kaum pribumi.
Tionghoa. Masyarakat Cina Benteng memiliki keunikan tersendiri dibanding
masyarakat Tionghoa lain di Indonesia. Masyarakat Cina Benteng lebih integratif
terhadap budaya pribumi, sehingga mereka dianggap berhasil membaur dengan
pribumi. Melalui kajian antropologi dengan pendekatan sejarah, dan berfokus
pada pola pembauran etnis Muslim Cina Benteng, tesis ini berkesimpulan bahwa
konversi keagamaan menjadi Muslim tidak serta merta meluruskan jalan proses
pembauran. Mereka tetap bertahan sebagai penyandang identitas ganda: sebagai
Tionghoa dan sekaligus Muslim. Dengan metode analisis melalui konsep teori
identitas sosial dan konsep diri dalam perspektif interaksionisme simbolik,
penelitian ini mengungkap sejumlah fakta bahwa pembentukan identitas etnis
Cina Benteng berjalan melalui proses amalgamasi, sehingga membentuk satu
identitas baru di tengah realitas sosial masyarakat. Mereka tumbuh sebagai mualaf
dan peranakan atau second-generation. Karena itu, ekspresi identitas dan tipologi
religiusitas Muslim Cina Benteng sangat beragam dan kompleks tergantung
setting tempat dimana mereka bersinggungan dengan lingkungannya. Meski
demikian, satu hal yang pasti adalah bahwa konversi keagamaan membekali
mereka untuk bisa lebih berbaur dengan kaum pribumi.
Ketersediaan
TA21998 | TS BSA 2021 998 | Perpustakaan FAH (Skripsi BSA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
TS BSA 2021
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : fakultas Adab dan Humaniora., 2021
Deskripsi Fisik
xiii, 131 lembar
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
TS BSA
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Muhammad habiburrohman, Jajat Burhanudin
Tidak tersedia versi lain