Integrasi Pesepak Bola Imigran Magribi Di Prancis (1938-2010)
Ilham Edlian - Personal Name
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika integrasi pesepak
bola imigran Magribi di Prancis. Masalah ini menarik untuk dibahas karena sepak
bola dapat merepresantasikan fenomena yang terjadi di dalam masyarakat secara
general. Keterlibatan pesepak bola imigran Magribi di Prancis tidak dapat
dilepaskan dari pola imigrasi penduduk wilayah Magribi seperti Aljazair, Maroko,
dan Tunisia selama dan pasca-kolonialisme Prancis. Dalam penulisan skripsi ini,
penulis menggunakan metode deskriptif-analitis dengan menggunakan pendekatan
sejarah sosial-budaya dan teori fungsionalisme dalam sosiologi olahraga. Skripsi
ini mengungkap bahwa keterlibatan pesepak bola imigran Magribi dimulai pada
awal abad ke-20. Para imigran ini pada awalnya datang sebagai pekerja di pusatpusat industri Prancis. Namun mulai tahun 1938, mereka pun ikut tergabung
dengan klub-klub sepak bola di sana. Setelah kemerdekaan Aljazair pada tahun
1962, jumlah pesepak bola imigran Magribi pun menurun seiring dengan
kembalinya mereka ke negara asal. Integrasi pesepak bola imigran Magribi
mencapai kesuksesan ketika Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 dengan
komposisi tim yang multietnis dan multiagama. Sejak kejayaan tersebut, pesepak
bola generasi kedua seperti Zinedine Zidane dan Sabri Lamouchi yang membela
Prancis sejak tahun 1994 hingga 2006, serta generasi ketiga seperti Karim
Benzema, Samir Nasri, dan Hatem Ben Arfa yang membela Prancis sejak tahun
2007 hingga saat ini, dapat terintegrasi dengan suatu gagasan yaitu identitas
nasional Prancis. Sebagai penganut Islam, mereka juga tidak menemui
permasalahan karena kondisi institusional dan sosial Prancis yang mendukung
mereka untuk terintegrasi.
bola imigran Magribi di Prancis. Masalah ini menarik untuk dibahas karena sepak
bola dapat merepresantasikan fenomena yang terjadi di dalam masyarakat secara
general. Keterlibatan pesepak bola imigran Magribi di Prancis tidak dapat
dilepaskan dari pola imigrasi penduduk wilayah Magribi seperti Aljazair, Maroko,
dan Tunisia selama dan pasca-kolonialisme Prancis. Dalam penulisan skripsi ini,
penulis menggunakan metode deskriptif-analitis dengan menggunakan pendekatan
sejarah sosial-budaya dan teori fungsionalisme dalam sosiologi olahraga. Skripsi
ini mengungkap bahwa keterlibatan pesepak bola imigran Magribi dimulai pada
awal abad ke-20. Para imigran ini pada awalnya datang sebagai pekerja di pusatpusat industri Prancis. Namun mulai tahun 1938, mereka pun ikut tergabung
dengan klub-klub sepak bola di sana. Setelah kemerdekaan Aljazair pada tahun
1962, jumlah pesepak bola imigran Magribi pun menurun seiring dengan
kembalinya mereka ke negara asal. Integrasi pesepak bola imigran Magribi
mencapai kesuksesan ketika Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 dengan
komposisi tim yang multietnis dan multiagama. Sejak kejayaan tersebut, pesepak
bola generasi kedua seperti Zinedine Zidane dan Sabri Lamouchi yang membela
Prancis sejak tahun 1994 hingga 2006, serta generasi ketiga seperti Karim
Benzema, Samir Nasri, dan Hatem Ben Arfa yang membela Prancis sejak tahun
2007 hingga saat ini, dapat terintegrasi dengan suatu gagasan yaitu identitas
nasional Prancis. Sebagai penganut Islam, mereka juga tidak menemui
permasalahan karena kondisi institusional dan sosial Prancis yang mendukung
mereka untuk terintegrasi.
Ketersediaan
SS17108 | SKR SPI 2017 108 | Perpustakaan FAH (SKRIPSI SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2017
Deskripsi Fisik
xv 51 hlm.: ilus.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Nurhasan
Tidak tersedia versi lain