Sarekat Islam Di Bekasi: Perjuangan Dalam Bidang Ekonomi Dan Keagamaan Tahun 1913-1914 (Sebuah Kajian Lokal)
Khoirunnisa - Personal Name
Sarekat Dagang Islam oleh H. Samanhoedi didirikan tahun 1912, maksud
awal didirikan gerakan nasional ini adalah atas dasar agama dan persaingan
dagang. H.O.S Tjokroaminoto mengusulkan kepada H. Samanhoedi agar
organisasi ini tidak hanya pada golongan pedagang muslim saja akan tetapi untuk
umat Islam secara umum, maka digantilah nama Sarekat Dagang Islam menjadi
Sarekat Islam (SI). SI mengalami perkembangan dan penyebaran yang sangat
pesat dan demikian hebat yang tidak terimbangi oleh organisasi pergerakan yang
muncul pada masa itu. Distrik Bekasi merupakan daerah agraris yang termasuk
dalam Regentschap Meester Cornelis (Kabupaten Jatinegara), Bekasi masa itu,
dikenal sebagai wilayah pertanian yang sangat subur jadi tidak mengherankan bila
anggota SI di Bekasi didominasi oleh buruh petani. Akan tetapi adanya sistem
tanah partikelir menyebabkan kemiskinan dan kemelaratan bagi penduduk
pribumi Bekasi. Kemunculan SI ditandai dengan komitmennya yang kuat pada
rakyat kecil dan golongan pedagang pribumi. SI muncul di Bekasi pada Mei 1913,
seperti hanlnya Anggaran Dasar SI pada umumnya, kedatangan SI di Bekasi
membawa tujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan dan memperjuangkan hakhak pribumi dengan cara perbaikan ekonomi, pendidikan, dan meningkatkan
kehidupan beragama di kalangan anggota SI di Bekasi. Sejak awal
kemunculannya, SI telah menjadi wadah penggerak masyarakat pribumi Distrik
Bekasi dalam upaya penentangan berbagai penindasan serta upaya perbaikan
kualitas hidup masyarakat Bekasi dalam bidang ekonomi, dan keagamaan.
Mereka berharap dengan adanya SI, harapan mereka agar mereka tidak lagi
menjadi kaum nomer tiga di negerinya sendiri dapat tercapai. Akan tetapi masamasa kejayaan organisasi ini di Bekasi tidak berlangsung lama, pada awalnya SI
berhasil memperbaiki perekonomian masyarakat khususnya petani Bekasi dengan
melakukan tuntutan kenaikan upah dan pembentukan warung koperasi. Akan
tetapi hingga pada tahun 1914, masalah-masalah mulai muncul dalam organisasi
ini, koperasi yang didirikan mengalami kebangkrutan akibat korupsi yang
dilakukan oleh ketua perkumpulan tersebut yang bernama Haji Abdurrachman.
Penelitian ini ingin menjelaskan lebih dalam bagaimana SI memperjuangkan hakhak serta meningkatkan kualitas kehidupan pribumi Bekasi khususnya dalam
bidang ekonomi, pendidikan dan keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode
historis yang bersifat deskriftif analitis. Tahapan yang di tempuh dalam penelitian
ini terdapat 4 tahapan, di antaranya: heuristik, verifikasi, interpretasi dan
historiografi.
awal didirikan gerakan nasional ini adalah atas dasar agama dan persaingan
dagang. H.O.S Tjokroaminoto mengusulkan kepada H. Samanhoedi agar
organisasi ini tidak hanya pada golongan pedagang muslim saja akan tetapi untuk
umat Islam secara umum, maka digantilah nama Sarekat Dagang Islam menjadi
Sarekat Islam (SI). SI mengalami perkembangan dan penyebaran yang sangat
pesat dan demikian hebat yang tidak terimbangi oleh organisasi pergerakan yang
muncul pada masa itu. Distrik Bekasi merupakan daerah agraris yang termasuk
dalam Regentschap Meester Cornelis (Kabupaten Jatinegara), Bekasi masa itu,
dikenal sebagai wilayah pertanian yang sangat subur jadi tidak mengherankan bila
anggota SI di Bekasi didominasi oleh buruh petani. Akan tetapi adanya sistem
tanah partikelir menyebabkan kemiskinan dan kemelaratan bagi penduduk
pribumi Bekasi. Kemunculan SI ditandai dengan komitmennya yang kuat pada
rakyat kecil dan golongan pedagang pribumi. SI muncul di Bekasi pada Mei 1913,
seperti hanlnya Anggaran Dasar SI pada umumnya, kedatangan SI di Bekasi
membawa tujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan dan memperjuangkan hakhak pribumi dengan cara perbaikan ekonomi, pendidikan, dan meningkatkan
kehidupan beragama di kalangan anggota SI di Bekasi. Sejak awal
kemunculannya, SI telah menjadi wadah penggerak masyarakat pribumi Distrik
Bekasi dalam upaya penentangan berbagai penindasan serta upaya perbaikan
kualitas hidup masyarakat Bekasi dalam bidang ekonomi, dan keagamaan.
Mereka berharap dengan adanya SI, harapan mereka agar mereka tidak lagi
menjadi kaum nomer tiga di negerinya sendiri dapat tercapai. Akan tetapi masamasa kejayaan organisasi ini di Bekasi tidak berlangsung lama, pada awalnya SI
berhasil memperbaiki perekonomian masyarakat khususnya petani Bekasi dengan
melakukan tuntutan kenaikan upah dan pembentukan warung koperasi. Akan
tetapi hingga pada tahun 1914, masalah-masalah mulai muncul dalam organisasi
ini, koperasi yang didirikan mengalami kebangkrutan akibat korupsi yang
dilakukan oleh ketua perkumpulan tersebut yang bernama Haji Abdurrachman.
Penelitian ini ingin menjelaskan lebih dalam bagaimana SI memperjuangkan hakhak serta meningkatkan kualitas kehidupan pribumi Bekasi khususnya dalam
bidang ekonomi, pendidikan dan keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode
historis yang bersifat deskriftif analitis. Tahapan yang di tempuh dalam penelitian
ini terdapat 4 tahapan, di antaranya: heuristik, verifikasi, interpretasi dan
historiografi.
Ketersediaan
SS1603 | SKR SPI 2016 03 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2016
Deskripsi Fisik
ix, 83 hlm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Imas Emalia
Tidak tersedia versi lain