Kompetisi Dagang Orang Tionghoa Dan Orang Arab Di Batavia Abad XIX (Suatu Kajian Sejarah Ekonomi)
Sholahuddin Al Ayyubi - Personal Name
Orang Arab dan orang Tionghoa merupakan dua entitas yang mengisi kehidupan sosial-ekonomi di Batavia pada abad XIX. Keduanya memainkan fungsi yang endemik dan berbeda dalam merespon kebijakan Pemerintah Batavia terhadap usaha-usaha mereka. Keduanya memahami, bahwa kehadiran mereka di Batavia dianggap penting namun di sisi lain dianggap sebagai pesaing para usahawan Eropa, termasuk Belanda. Keadaan demikian membuat mereka bersikap inklusif terhadap hampir setiap bentuk kebijakan yang dialamatkan pada mereka.
Kedua bangsa di atas terlibat dalam persaingan untuk menangguk keuntungan dari hasil perdagangannya. Persaingan ini termasuk lumrah, karena hampir setiap penjual mempunyai sifat dasar ingin memperoleh untung besar dari perniagaannya. Keduanya mempunyai strategi yang dianggap ampuh untuk memperlebar keuntungannya. Orang Tionghoa, yang cenderung diberikan ruang lebih luas untuk mengembangkan usahanya, memanfaatkan fungsi Glodok sebagai wahana dagang termasuk wahana hiburan malam sebagai penarik pelanggannya. Orang Arab menggunakan kedekatan agama sebagai pengikat hubungannya dengan pasar pribumi. Mereka juga menggunakan jasa para pedagang keliling untuk memasarkan komoditasnya. Keduanya tetap menampilkan diri sebagai penduduk Batavia yang baik, meksipun sebagian pemerintah Hindia Belanda kerap menganggap orang Arab sebagai agen Pan-Islamisme dan Anti-Kolonialisme.
Kendati perekonomian Batavia menjadi kajian yang telah banyak diulas oleh para peneliti sebelumnya, penulis melihat sisi lain yang belum banyak diungkap, yakni masalah kompetisi perdagangan antara pedagang Arab dan pedagang Tionghoa. Di abad XIX, pedagang Arab dan pedagang Tionghoa mempunyai modal yang cukup untuk mengembangkan bisnisnya bahkan sampai mengalahkan para pedagang Eropa. Kelompok Tionghoa menjalin koneksi perdagangan hingga ke Tiongkok Daratan serta ke pelabuhan-pelabuhan lain di luar Batavia. Sedangkan orang Arab mempunyai basis popularitas yang kuat di mata penduduk pribumi, sehingga modal ini kerap digunakan untuk memasarkan barang dagangannya. Pemerintah Batavia memandang modal kedua bangsa tersebut harus diawasi dan dengan cara penerbitan sejumlah kebijakan pembatasan bagi mereka
Kedua bangsa di atas terlibat dalam persaingan untuk menangguk keuntungan dari hasil perdagangannya. Persaingan ini termasuk lumrah, karena hampir setiap penjual mempunyai sifat dasar ingin memperoleh untung besar dari perniagaannya. Keduanya mempunyai strategi yang dianggap ampuh untuk memperlebar keuntungannya. Orang Tionghoa, yang cenderung diberikan ruang lebih luas untuk mengembangkan usahanya, memanfaatkan fungsi Glodok sebagai wahana dagang termasuk wahana hiburan malam sebagai penarik pelanggannya. Orang Arab menggunakan kedekatan agama sebagai pengikat hubungannya dengan pasar pribumi. Mereka juga menggunakan jasa para pedagang keliling untuk memasarkan komoditasnya. Keduanya tetap menampilkan diri sebagai penduduk Batavia yang baik, meksipun sebagian pemerintah Hindia Belanda kerap menganggap orang Arab sebagai agen Pan-Islamisme dan Anti-Kolonialisme.
Kendati perekonomian Batavia menjadi kajian yang telah banyak diulas oleh para peneliti sebelumnya, penulis melihat sisi lain yang belum banyak diungkap, yakni masalah kompetisi perdagangan antara pedagang Arab dan pedagang Tionghoa. Di abad XIX, pedagang Arab dan pedagang Tionghoa mempunyai modal yang cukup untuk mengembangkan bisnisnya bahkan sampai mengalahkan para pedagang Eropa. Kelompok Tionghoa menjalin koneksi perdagangan hingga ke Tiongkok Daratan serta ke pelabuhan-pelabuhan lain di luar Batavia. Sedangkan orang Arab mempunyai basis popularitas yang kuat di mata penduduk pribumi, sehingga modal ini kerap digunakan untuk memasarkan barang dagangannya. Pemerintah Batavia memandang modal kedua bangsa tersebut harus diawasi dan dengan cara penerbitan sejumlah kebijakan pembatasan bagi mereka
Ketersediaan
SS2003 | SKR SPI 2020 03 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
Tesis SPI
Penerbit
Fakulas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hiayatullah Jakarta : Jakarta., 2020
Deskripsi Fisik
134 hlm.: ilus.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
M. Dien Madjid
Tidak tersedia versi lain