Struktur Kalimat Perintah (Amr) Dalam Surah Yâsîn, (Studi Kasus Terjemahan Bacaan Mulia Karya H.B. Jassin)
Deni Maulana - Personal Name
Al-Qur’an memiliki banyak keistimewaan jika dilihat dari sistematika
bahasanya. Semua keistimewaan itu dapat terlihat baik dari segi pemilihan kata,
keserasian penyususnan kalimat maupun keindahan makna. Surah Yâsîn ini
mengandung bentuk perintah (amr). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa
banyakkah bentuk perintah (amr) dalam Surah Yâsîn, dan sudah akuratkah
terjemahan struktur kalimat perintah (amr) yang dilakukan H.B. Jassin di dalam
bacaan mulianya.
Metode yang digunakan untuk mengkaji permasalahan di atas, peneliti
menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif, yaitu dengan cara
mengumpulkan data terkait dengan masalah yang diteliti. Selain itu, peneliti
mendeskripsikan masalah tersebut sehingga memberikan kejelasan terhadap objek
yang diteliti.
Temuan penelitian ini adalah bahwa dalam surah Yâsîn terdapat bentuk amr
yaitu, bentuk fi’il amr, adapun bentuk fi’il mudhâri yang didahului lam amr,
bentuk masdar pengganti fi’il amr, dan bentuk isim fi’il amr tidak ditemukan dalam
surah Yâsîn.
dilihat dari bentuk amr yang bermakna haqiqi, peneliti menemukan 7 ayat.
Tersebar pada ayat ke 11, 26, 45, 61, 64,79, dan 82. Sedangkan, dari bentuk amr
yang bermakna balaghi peneliti menemukan 5 ayat. Tersebar pada ayat ke 13, 20,
21, 25, dan 47. Makna balaghi pada ayat ke 13, 20, 21, 25, dan 47 menunjukan amr
maknanya lil-irsyâd (saran). Berdasarkan penelitian atau pengamatan yang peneliti
lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terjemahan Struktur Amr pada terjemahan
Bacaan Mulia H.B. Jassin terhadap surah Yâsîn sudah sesuai.
bahasanya. Semua keistimewaan itu dapat terlihat baik dari segi pemilihan kata,
keserasian penyususnan kalimat maupun keindahan makna. Surah Yâsîn ini
mengandung bentuk perintah (amr). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa
banyakkah bentuk perintah (amr) dalam Surah Yâsîn, dan sudah akuratkah
terjemahan struktur kalimat perintah (amr) yang dilakukan H.B. Jassin di dalam
bacaan mulianya.
Metode yang digunakan untuk mengkaji permasalahan di atas, peneliti
menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif, yaitu dengan cara
mengumpulkan data terkait dengan masalah yang diteliti. Selain itu, peneliti
mendeskripsikan masalah tersebut sehingga memberikan kejelasan terhadap objek
yang diteliti.
Temuan penelitian ini adalah bahwa dalam surah Yâsîn terdapat bentuk amr
yaitu, bentuk fi’il amr, adapun bentuk fi’il mudhâri yang didahului lam amr,
bentuk masdar pengganti fi’il amr, dan bentuk isim fi’il amr tidak ditemukan dalam
surah Yâsîn.
dilihat dari bentuk amr yang bermakna haqiqi, peneliti menemukan 7 ayat.
Tersebar pada ayat ke 11, 26, 45, 61, 64,79, dan 82. Sedangkan, dari bentuk amr
yang bermakna balaghi peneliti menemukan 5 ayat. Tersebar pada ayat ke 13, 20,
21, 25, dan 47. Makna balaghi pada ayat ke 13, 20, 21, 25, dan 47 menunjukan amr
maknanya lil-irsyâd (saran). Berdasarkan penelitian atau pengamatan yang peneliti
lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terjemahan Struktur Amr pada terjemahan
Bacaan Mulia H.B. Jassin terhadap surah Yâsîn sudah sesuai.
Ketersediaan
ST1602 | SKR ST 2016 02 | Perpustakaan FAH (Skripsi Tarjamah) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR ST
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2016
Deskripsi Fisik
viii, 69 hlm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR ST
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Ahmad syatibi
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas