PAKAIAN, NEGARA, DAN IDENTITAS: ABAYA DI UNI EMIRAT ARAB PASCA OIL BOOMING II (2000-2010)
Alfida Marifatullah - Personal Name
Awalia Rahman - Personal Name
Penelitian ini membahas abaya di Uni Emirat Arab tahun 2000-2010. Abaya merupakan
pakaian tradisional yang umum dipakai di wilayah Arab sehingga menjadi sebuah
identitas masyarakat Arab. Pada penelitian terdahulu seperti karya Shimek (2012)
menjelaskan bahwa abaya tidak hanya sebagai identitas agama tapi juga sebagai
identitas di era globalisasi karena digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lesher
(2011) menjelaskan secara umum bahwa abaya mengalami perubahan di berbagai aspek
setelah munculnya minyak dan menjelaskan bahwa abaya merupakan sebuah identitas
nasional. Lindholm (2014) menjelaskan tentang pertumbuhan industri fashion di Uni
Emirat Arab setelah Oil Booming II dengan abaya sebagai contohnya. Berdasarkan
penelitian yang ada sebelumnya, maka pada penelitian kali ini akan membahas hal yang
berbeda dari penelitian yang telah ada yakni membahas secara detail gabungan antara
perubahan abaya yang disebabkan oil booming dengan abaya yang menjadi identitas
sejak sebelum dan sesudah oil booming baik pertama ataupun kedua.
Berdasarkan penelitian yang ada sebelumnya terdapat pertanyaan yang akan dijawab
dalam penelitian ini yaitu, bagaimana abaya bisa menjadi identitas perempuan dan
identitas nasional di Uni Emirat Arab setelah oil booming II? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan sejarah
sosial budaya yang menggunakan teori keseharian Ludtke dan teori fashion Entwistle.
Temuan penelitian ini adalah pertama, abaya sudah menjadi pakaian sehari-hari
sehingga menjadi identitas bagi perempuan Uni Emirat Arab. Kedua, kategori tempat
menurut Ludtke tidak seluruhnya operatif dalam kaitannya dengan abaya, hanya pada
kategori tempat bekerja dan hiburan saja sedangkan pada kategori domestik abaya tidak
digunakan karena perempuan Uni Emirat Arab umumnya di rumah mengenakan
pakaian yang lebih modern dan bergaya Barat. Ketiga, terdapat kategori tambahan yaitu
masjid. Pengunjung masjid diharuskan untuk memakai pakaian abaya. Keempat, negara
berperan penting pada pembentukan identitas perempuan dan nasional melalui abaya.
Temuan kelima yaitu oil booming memberikan perubahan pada abaya yakni dengan
warna dasar yang berwarna hitam dengan tambahan motif dan pernik yang berwarna
serta terlihat lebih modern dibandingkan dengan abaya yang terdapat di wilayah lain
pakaian tradisional yang umum dipakai di wilayah Arab sehingga menjadi sebuah
identitas masyarakat Arab. Pada penelitian terdahulu seperti karya Shimek (2012)
menjelaskan bahwa abaya tidak hanya sebagai identitas agama tapi juga sebagai
identitas di era globalisasi karena digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lesher
(2011) menjelaskan secara umum bahwa abaya mengalami perubahan di berbagai aspek
setelah munculnya minyak dan menjelaskan bahwa abaya merupakan sebuah identitas
nasional. Lindholm (2014) menjelaskan tentang pertumbuhan industri fashion di Uni
Emirat Arab setelah Oil Booming II dengan abaya sebagai contohnya. Berdasarkan
penelitian yang ada sebelumnya, maka pada penelitian kali ini akan membahas hal yang
berbeda dari penelitian yang telah ada yakni membahas secara detail gabungan antara
perubahan abaya yang disebabkan oil booming dengan abaya yang menjadi identitas
sejak sebelum dan sesudah oil booming baik pertama ataupun kedua.
Berdasarkan penelitian yang ada sebelumnya terdapat pertanyaan yang akan dijawab
dalam penelitian ini yaitu, bagaimana abaya bisa menjadi identitas perempuan dan
identitas nasional di Uni Emirat Arab setelah oil booming II? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan sejarah
sosial budaya yang menggunakan teori keseharian Ludtke dan teori fashion Entwistle.
Temuan penelitian ini adalah pertama, abaya sudah menjadi pakaian sehari-hari
sehingga menjadi identitas bagi perempuan Uni Emirat Arab. Kedua, kategori tempat
menurut Ludtke tidak seluruhnya operatif dalam kaitannya dengan abaya, hanya pada
kategori tempat bekerja dan hiburan saja sedangkan pada kategori domestik abaya tidak
digunakan karena perempuan Uni Emirat Arab umumnya di rumah mengenakan
pakaian yang lebih modern dan bergaya Barat. Ketiga, terdapat kategori tambahan yaitu
masjid. Pengunjung masjid diharuskan untuk memakai pakaian abaya. Keempat, negara
berperan penting pada pembentukan identitas perempuan dan nasional melalui abaya.
Temuan kelima yaitu oil booming memberikan perubahan pada abaya yakni dengan
warna dasar yang berwarna hitam dengan tambahan motif dan pernik yang berwarna
serta terlihat lebih modern dibandingkan dengan abaya yang terdapat di wilayah lain
Ketersediaan
SPI17009 | SKR SPI | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI17009
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2017
Deskripsi Fisik
xvii, 52 hlm.: ilus.; 25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Alfida Marifatullah
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas