MAWLID SHIFĀ’U AL-ṢUDŪR KARYA HADRATUS SYEKH ARIFIN bin ALI bin HASAN (Konteks Sosial dan Pengaruhnya dalam Karya Sastra)
Masudin Nawawi - Personal Name
Ulil Abshar - Personal Name
Peneliti menggunakan pendekatan sosiologi pengarang yang ditawarkan oleh
Rene Wellek dan Austin Warren, untuk mendeskripsikan latar belakang Hadratus
Syekh Arifin bin Ali bin Hasan dan latar belakang proses kreatif penulisan Mawlid
Shifā’u al-Ṣudūr, serta teori Robert Escarpit sebagai teori bantu yang mengangkat isu
produksi dan distribusi sebuah karya sastra. Selain itu, peneliti menggunakan
pendekatan ilmu bayān, untuk mendeskripsikan struktur keindahan teks Mawlid
Shifā’u al-Ṣudūr, yang digunakan pengarang.
Status Gus Arifin terbangun dari ascribed status (keturunan), achieved status
(diperjuangkan), dan assigned status (penghargaan). Ideologi sosialnya Ahlu alSunnah wa al-Jama’ah (Aswaja) dari para ulama dan habib yang sering berkunjung
maupun yang dikunjunginya. Sosial budaya Gus Arifin lahir dan berkembang di
kalangan para tokoh sufi dari beberapa daerah di Indonesia dan rasa cintanya kepada
Nabi Muhammad saw, telah di pupuk oleh ayahnya sejak dini. Biaya dalam proses
produksi Mawlid Shifā’u al-Ṣudūr adalah auto-financement (biaya sendiri) karena Dia
mempunyai mata pencaharian sendiri untuk memproduksi karyanya. Dalam proses
distribusi atau penjualan kitab Mawlid Shifā’u al-Ṣudūr seimbang dengan biaya
percetakan atau setengah sukses.
Kitab Mawlid Shifā’u al-Ṣudūr ini ditulis berbentuk syi’ir manthur /ḥur /syi’ir
bebas berjumlah 192 bait dibagi menjadi 12 bab . Kitab maulid ini, termasuk qasidah
dalliyyah karena 168 bait yang mengkisahkan Rasulullah saw ber-qafiyah da (دا (tapi
tak ber-baḥar. 10 bait pujian yang dibaca dengan ber-baḥar mujtath dan ber-qafiyah
ya (یا (dan 14 bait maḥālu al-qiyam yang ber-baḥar ramāl tapi tak ber-qafiyah. Kitab
maulid ini, berisi pujian dan riwayat Nabi Muhammad saw secara ringkas. Dan
termasuk al-shi’ru al-qaṣaṣy yang dikombinasikan dengan al-shi’ru al-ghinā’y. Dari
192 bait ditemukan 78 bait bayān dengan rincian 9 bait tashbīh, 35 bait majāz, 21 bait
isti‘ārah, dan 8 bait kināyah. Maka dari itu, Mawlid Shifā’u al-Ṣudūr merupakan
khazanah kebudayaan Islam di Indonesia yang indah. Keindahan gaya bahasa yang
disusun berupa puisi, serta terdapat kalimat yang berirama. Kalimat-kalimat yang
berirama, pembacaannya selalu diiringi dengan hadrah, sehingga menjadikan
perasaan para pembaca dan pendengar hanyut dalam samudera kecintaan kepada
Rasulullah Saw.
Rene Wellek dan Austin Warren, untuk mendeskripsikan latar belakang Hadratus
Syekh Arifin bin Ali bin Hasan dan latar belakang proses kreatif penulisan Mawlid
Shifā’u al-Ṣudūr, serta teori Robert Escarpit sebagai teori bantu yang mengangkat isu
produksi dan distribusi sebuah karya sastra. Selain itu, peneliti menggunakan
pendekatan ilmu bayān, untuk mendeskripsikan struktur keindahan teks Mawlid
Shifā’u al-Ṣudūr, yang digunakan pengarang.
Status Gus Arifin terbangun dari ascribed status (keturunan), achieved status
(diperjuangkan), dan assigned status (penghargaan). Ideologi sosialnya Ahlu alSunnah wa al-Jama’ah (Aswaja) dari para ulama dan habib yang sering berkunjung
maupun yang dikunjunginya. Sosial budaya Gus Arifin lahir dan berkembang di
kalangan para tokoh sufi dari beberapa daerah di Indonesia dan rasa cintanya kepada
Nabi Muhammad saw, telah di pupuk oleh ayahnya sejak dini. Biaya dalam proses
produksi Mawlid Shifā’u al-Ṣudūr adalah auto-financement (biaya sendiri) karena Dia
mempunyai mata pencaharian sendiri untuk memproduksi karyanya. Dalam proses
distribusi atau penjualan kitab Mawlid Shifā’u al-Ṣudūr seimbang dengan biaya
percetakan atau setengah sukses.
Kitab Mawlid Shifā’u al-Ṣudūr ini ditulis berbentuk syi’ir manthur /ḥur /syi’ir
bebas berjumlah 192 bait dibagi menjadi 12 bab . Kitab maulid ini, termasuk qasidah
dalliyyah karena 168 bait yang mengkisahkan Rasulullah saw ber-qafiyah da (دا (tapi
tak ber-baḥar. 10 bait pujian yang dibaca dengan ber-baḥar mujtath dan ber-qafiyah
ya (یا (dan 14 bait maḥālu al-qiyam yang ber-baḥar ramāl tapi tak ber-qafiyah. Kitab
maulid ini, berisi pujian dan riwayat Nabi Muhammad saw secara ringkas. Dan
termasuk al-shi’ru al-qaṣaṣy yang dikombinasikan dengan al-shi’ru al-ghinā’y. Dari
192 bait ditemukan 78 bait bayān dengan rincian 9 bait tashbīh, 35 bait majāz, 21 bait
isti‘ārah, dan 8 bait kināyah. Maka dari itu, Mawlid Shifā’u al-Ṣudūr merupakan
khazanah kebudayaan Islam di Indonesia yang indah. Keindahan gaya bahasa yang
disusun berupa puisi, serta terdapat kalimat yang berirama. Kalimat-kalimat yang
berirama, pembacaannya selalu diiringi dengan hadrah, sehingga menjadikan
perasaan para pembaca dan pendengar hanyut dalam samudera kecintaan kepada
Rasulullah Saw.
Ketersediaan
TA20006 | TS BSA 20006 | Perpustakaan FAH (Tesis BSA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
TS BSA20006
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2020
Deskripsi Fisik
xvi, 159 hlm.:
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
TS BSA
Informasi Detil
Tipe Isi
tactile three-dimensional form
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Masudin Nawawi
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas