Pemberontakan Petani Di Karesidenan Batavia Tahun 1869
Hardiyanti - Personal Name
Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tiga permasalahan
pokok yaitu 1. latar belakang terjadinya pemberontakan petani di
Karesidenan Batavia. 2. Jalannya peristiwa pemberontakan petani
di Karesidenan Batavia. 3. Dampak yang ditimbulkan dari
pemberontakan petani di Karesidenan Batavia. Penelitian ini
dipilih bedasarkan metode penelitian historis yang dipilih dengan
tahapan pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi,
interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang dilakukan adalah
Pendekatan Sosial dengan menggunakan teori gerakan sosial.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1. Munculnya
pemberontakan petani di Residen Batavia terkait dengan
kebijakan pemerintah kolonial Belanda yaitu Tanah-tanah
Partikelir yang memunculkan penguasa-penguasa baru atas tanah
2. Jalannya pemberontakan dimulai ketika Ba Rama bertemu
dengan Arpan yang mengatakan ia mempunyai hak atas tanah di
wilayah Cipamingkis yang kemudian memotivasi Ba Rama untuk
menguasai lahan-lahan di sepanjang Sungai Citarum dan
Cisadane 3. Meskipun pemberontakan ini mengalami kegagalan
namun membuat pemerintah kolonial khawatir jika pengikutnya
akan meneruskan perjuangan untuk itu mereka menghukum para
pemberontak dengan hukuman gantung dan membangun
garnisium di wilayah Cimanggis sebagai tambahan pengamanan
pokok yaitu 1. latar belakang terjadinya pemberontakan petani di
Karesidenan Batavia. 2. Jalannya peristiwa pemberontakan petani
di Karesidenan Batavia. 3. Dampak yang ditimbulkan dari
pemberontakan petani di Karesidenan Batavia. Penelitian ini
dipilih bedasarkan metode penelitian historis yang dipilih dengan
tahapan pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi,
interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang dilakukan adalah
Pendekatan Sosial dengan menggunakan teori gerakan sosial.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1. Munculnya
pemberontakan petani di Residen Batavia terkait dengan
kebijakan pemerintah kolonial Belanda yaitu Tanah-tanah
Partikelir yang memunculkan penguasa-penguasa baru atas tanah
2. Jalannya pemberontakan dimulai ketika Ba Rama bertemu
dengan Arpan yang mengatakan ia mempunyai hak atas tanah di
wilayah Cipamingkis yang kemudian memotivasi Ba Rama untuk
menguasai lahan-lahan di sepanjang Sungai Citarum dan
Cisadane 3. Meskipun pemberontakan ini mengalami kegagalan
namun membuat pemerintah kolonial khawatir jika pengikutnya
akan meneruskan perjuangan untuk itu mereka menghukum para
pemberontak dengan hukuman gantung dan membangun
garnisium di wilayah Cimanggis sebagai tambahan pengamanan
Ketersediaan
SS19114 | SKR SPI 19114 | Perpustakaan FAH (Skripsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 19114
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2019
Deskripsi Fisik
v, 81 Hlm, 25 Cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Hardiyanti
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas