Raja Sufi Dari Kesultanan Banten: Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir (1596-1651 M)
Agus Prasetyo - Personal Name
Jajat Burhanuddin - Personal Name
Penelitian ini membahas mengenai Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir. Dalam memimpin Banten, Sultan Abul Mafakhir berhasil mencapai tahap ‘Raja Sufi’ karena ia mampu mengembalikan keamanan dan kestabilan di Kesultanan Banten. Ada tiga Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini. Pertama, apa yang dimaksud dengan Raja Sufi. Kedua, siapakah Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir. Ketiga, bagaimana ia berhasil mencapai tahapan Raja Sufi. Untuk menjawab permasalahan di atas, arah penulisan sejarah dalam skripsi ini akan bersifat analytical history yang dilakukan dengan library research serta observasi langsung ke lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dengan memanfaatkan teori kepemimpinan kharismatik Max Weber. Dalam konteks raja-raja Nusantara, teori tersebut kemudian dirumuskan kembali oleh Merle C. Ricklefs dan A.C Milner menjadi ‘Raja Sufi’. Temuan dalam penelitian ini pertama, Raja Sufi adalah penguasa sempurna yang mampu menjaga kestabilan dan keamanan wilayah kerajaannya. Konsep Raja Sufi bersumber dari doktrin insan kamil yang dikembangkan oleh Ibnu Arabi dan Abd al-Karim al-Jili. Kemudian, insan kamil diaktualisasikan dengan lanskap politik kerajaan Nusantara yang berpusat pada sosok raja. Kedua, Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir adalah Raja Banten keempat yang berkuasa di Banten dari tahun 1624-1651 M. Ia berhasil mengembalikan kedudukan Banten sebagai salah satu kerajaan besar di Nusantara. Ia memperoleh gelar ‘Sultan’ dari Mekkah di tahun 1638 M dan mampu menciptakan stabilitas ekonomi dan politik di Kerajaan Banten. Ketiga, Ia memiliki ketertarikan terhadap doktrin ‘insan kamil’. Atas dasar ini, ia memberi perintah untuk menyalin kitab al-Insan al-Kamil karya alJili dan membaca Nasihat al-Muluk karya al-Ghazali. Selain itu, ia juga mengirim utusan ke Mekkah untuk meminta fatwa yang tergambar dalam kitab al-Mawahib ar-Rabbaniyyah karya Muhammad ‘ibn Allan. Ketiga kitab tersebut kemudian membentuk pribadi Sultan Abul Mafakhir menjadi Raja Sufi.
Ketersediaan
SS19037 | SKR SPI 19037 | Perpustakaan FAH (Skrispsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 19037
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2019
Deskripsi Fisik
xiv,128 hlm.ilus; 25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Agus Prasetyo
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas