Islamisme Dan Imigran Turki Studi Kasus : Mili Gorus Hareketi Di Jerman Tahun 1976-2011
Listinawati - Personal Name
Jajang Jahroni - Personal Name
Skripsi ini mengkaji preferensi politik imigran Turki di Jerman melalui metode
historis dengan pendekatan politik. Pasca perang dunia pertama (1914-1918), pasca perang
dunia kedua, Jerman yang mengalami deficit tenaga kerja, mendatangkan banyak pekerja
tamu (Gastarbeiter) dari Turki untuk bekerja disana.
Pada tahun 1969, Necmettin Erbakan mendirikan organisasi Mili Gorus (Visi
Nasional) yang menganut ideologi politik Islamisme. Gerakan Mili Gorus, berakar pada
prinsip-prinsip Islam, yang memiliki kesamaan dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Karena
itu, sepanjang kehidupan Erbakan, yang terlibat aktif dalam gerakan Mili Gorus, terjalin
hubungan yang sangat erat, antara Mili Gorus dengan Ikhwanul Muslimin di mana kedua
organisasi memiliki persamaan, yaitu penguatan pada nilai-nilai Islam dalam kehidupan
politik dan kemasyarakatan serta memandang negatif elemen sosial politik dari Barat seperti
Demokrasi dan Sekularisme. Organisasi yang juga membuka cabang di Jerman ini, segera
menjadi organisasi terbesar orang-orang keturunan Turki di perantauan.
Menurut penelahaan penulis, faktor utama mengapa Mili Gorus sukses menuai
dukungan dari para imigran Turki di Jerman adalah karena imigran Turki di Jerman
membutuhkan identitas penguat untuk melawan marjinalisasi sosial dan kesulitan berintegrasi
yang mereka hadapi di perantauan.
historis dengan pendekatan politik. Pasca perang dunia pertama (1914-1918), pasca perang
dunia kedua, Jerman yang mengalami deficit tenaga kerja, mendatangkan banyak pekerja
tamu (Gastarbeiter) dari Turki untuk bekerja disana.
Pada tahun 1969, Necmettin Erbakan mendirikan organisasi Mili Gorus (Visi
Nasional) yang menganut ideologi politik Islamisme. Gerakan Mili Gorus, berakar pada
prinsip-prinsip Islam, yang memiliki kesamaan dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Karena
itu, sepanjang kehidupan Erbakan, yang terlibat aktif dalam gerakan Mili Gorus, terjalin
hubungan yang sangat erat, antara Mili Gorus dengan Ikhwanul Muslimin di mana kedua
organisasi memiliki persamaan, yaitu penguatan pada nilai-nilai Islam dalam kehidupan
politik dan kemasyarakatan serta memandang negatif elemen sosial politik dari Barat seperti
Demokrasi dan Sekularisme. Organisasi yang juga membuka cabang di Jerman ini, segera
menjadi organisasi terbesar orang-orang keturunan Turki di perantauan.
Menurut penelahaan penulis, faktor utama mengapa Mili Gorus sukses menuai
dukungan dari para imigran Turki di Jerman adalah karena imigran Turki di Jerman
membutuhkan identitas penguat untuk melawan marjinalisasi sosial dan kesulitan berintegrasi
yang mereka hadapi di perantauan.
Ketersediaan
SS1906 | SKR SPI 1906 | Perpustakaan FAH (Skrispsi SPI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
SKR SPI 19036
Penerbit
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta., 2019
Deskripsi Fisik
iv,58 hlm.ilus; 25 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
SKR SPI
Informasi Detil
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Listinawati
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas