Penulisan skripsi ini mengkaji tema budaya lokal Jakarta yaitu Betawi,
pada skripsi ini penulis memfokuskan kajian budaya Betawi di wilayah Condet.
Dimulai dari kehidupan masyarakatnya sampai wilayah Condet ditetapkan
menjadi cagar budaya. Wilayah Condet terletak di bagian administrasi kota
Jakarta Timur, Kecamatan Kramat Jati. Pada tahun 1970 wilayah Condet masih
menunjukan ke-aslian budaya nya, berbeda dengan daerah di Jakarta lainnya yang
terkena program pembangunan kota Jakarta.
Keinginan gubrnur Ali Sadikin menjadikan Jakarta sebagai ibukota yang
moderen, berdampak terhadap kondisi wilayah-wilayah di Jakarta. Di antaranya
meningkatnya angka urbanisasi dan pemanfaatan lahan di wilayah Jakarta,
sehingga kondisi kota Jakarta sangat tidak teratur dan gersang. Dengan adanya
permasalahan tersebut, gubernur Ali Sadikin mengeluarkan kebijakan-kebijakan
untuk menopang permasalahan yang ada di Jakarta. Salah satu di antara kebijakan
tersebut adalah, menjadikan wilayah Condet sebagai Pilot Project dalam
pemanfaatan lahan untuk program penghijauan. Selain dijadikan sebagai Pilot
Project, wilayah Condet juga ditetapkan sebagai penghasil buah-buahan yang
diantaranya salak dan dukuh. Kemudian gubernur Ali Sadikin membuat program
proyek cagar budaya Condet, program tersebut bertujuan untuk melestarikan
kebudayaan khas Jakarta ( Betawi ) yang masih eksis di wilayah Condet.
Penulisan skripsi ini mengangkat tema budaya Betawi, dengan
menggunakan pendekatan sejarah. Penulis berusaha menjelaskan kondisi wilayah
dan kehidupan masyarakat Condet sebelum dan saat dijadikan Cagar Budaya
Condet. Penulis juga berusaha menjelaskan peran pemerintah kota Jakarta dalam
upaya pelestarian Cagar Budaya Condet, kemudian kepentingan pemerintah kota
Jakarta terhadap Cagar Budaya Condet, diantaranya untuk mempertahankan
pemanfaatan lahan untuk penghijauan kota Jakarta.

SS18070

SKR SPI 18070

Perpustakaan FAH (Skripsi SPI)

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan

• Fulltext

Share :